Rabu, 07 November 2012

STRUKTUR/BAGIAN DARI KOMPUTER BESERTA FUNGSINYA

STRUKTUR DAN FUNGSI KOMPOEN PENYUSUN KOMPUTER
Pengertian Komputer
        Kata komputer berasal dari bahasa Latin yaitu Computare yang artinya menghitung. Dalam bahasa Inggris disebut to compute. Secara definisi komputer diterjemahkan sebagai sekumpulan alat elektronik yang saling bekerja sama, dapat menerima data (input), mengolah data (proses) dan memberikan informasi (output) serta terkoordinasi dibawah kontrol program yang tersimpan di memorinya. Adapun bagian komputer yang termasuk perangkat keras atau hardware  seperti yang di ketahui komputer mempunyai 3 bagian utama yaitu software, hardware dan juga brainware. komputer dapat beroperasi dengan baik ketika ketiga komponen ini berjalan bagaimana mestinya. Secara logika komputer hanya mempunyai tiga proses kerja yaitu input data, pemrosesan data dan output data. Di antara proses tersebut peran dari hardware menjadi bagian utama pembangun struktur dasar computer.
CPU central processing unit
CPU merupakan bagain terpenting dari komputer. CPU merupakan otak sistem komputer, dan memiliki dua bagian fungsi operasional, yaitu ALU (Arithmetical Logical Unit) sebagai pusat pengolah data, dan CU (Control Unit) sebagai pengontrol kerja komputer. Tanpa CPU , Anda tidak akan dapat bermain game, mengetik makalah penelitian, atau menjelajah Internet. CPU sangat berbeda dari cassing komputer.
Processor

Processor adalah perangkat utama komputer yang bekerja layaknya otak pada manusia, processor  di gunakan sebagai tempat pemprosesan data utama. Saat ini ada dua pabrikan processor yang mendominasi yaitu processor inter dan processor AMD, keduanya sama saja Cuma perbedaan dari segi kualitas dan harga. Fungis utama processor  ini adalah memproses semua informasi yang di input kemudian memeberikan output tindak lanjut proses pada hardware lain. Selain itu kualitas dari processor sangat berpengaruh terhadap seberapa handal komputer sobat dalam melakukan peroses data. Prosesor terdiri dari dua bagian utama, yaitu ;
•    Control Unit (CU), merupakan komponen utama prosesor yang mengontrol semua perangkat yang terpasang pada komputer, mulai dari input device sampai output device.
•    Arithmetic Logic Unit (ALU), merupakan bagian dari prosesor yang khusus mengolah data aritmatika (menambah, mengurang dll) serta data logika (perbandingan).
Chipset
Chipset berfungsi sebagai penghubung processor ke seluruh bagian motherboard. Chipset terdiri dari dua yaitu Northbridge dan Southbridge semua bagian komputer berkomunikasi dengan CPU melalui perangkat keras chipset.
Northbridge menghubungkan secara langsung ke prosesor melalui Front Side BUS (FSB). Sebuah memory controller terletak pada Northbridge, yang memberikan akses cepat CPU ke memori . Northbridge juga terhubung ke AGP atau PCI Express bus dan ke memori itu sendiri.
Southbridge lebih lambat dari Northbridge, dan informasi dari CPU harus melalui Northbridge sebelum mencapai southbridge. Bus lain terhubung Southbridge ke bus PCI, USB port dan IDE atau SATA koneksi hard disk. (perhatikan pada gambar Motherboard di atas)
Memori
Memori adalah media penyimpan data pada komputer.
Memori terbagi atas dua macam, yaitu ;
•    Read Only Memory (ROM), yaitu memori yang hanya bisa dibaca saja, tidak dapat dirubah dan dihapus dan sudah diisi oleh pabrik pembuat komputer dan berguna sebagai penyedia informasi pada saat komputer pada saat dinyalakan.. Isi ROM diperlukan pada saat komputer dihidupkan. Perintah yang ada pada ROM sebagian akan dipindahkan ke RAM. Perintah yang ada di ROM antara lain adalah perintah untuk membaca sistem operasi dari disk, perintah untuk mencek semua peralatan yang ada di unit sistem dan perintah untuk menampilkan pesan di layar. Isi ROM tidak akan hilang meskipun tidak ada aliran listrik. Tapi pada saat sekarang ini ROM telah mengalami perkembangan dan banyak macamnya, diantaranya :
•    • PROM (Programable ROM), yaitu ROM yang bisa kita program kembali dengan catatan hanya boleh satu kali perubahan setelah itu tidak dapat lagi diprogram.
•    • RPROM (Re-Programable ROM), merupakan perkembangan dari versi PROM dimana kita dapat melakukan perubahan berulangkali sesuai dengan yang diinginkan.
•    • EPROM (Erasable Program ROM), merupakan ROM yangdapat kita hapus dan program kembali, tapi cara penghapusannya dengan menggunakan sinar ultraviolet.
•    • EEPROM (Electrically Erasable Program ROM), perkembangan mutakhir dari ROM dimana kita dapat mengubahdan menghapus program ROM dengan menggunakan teknikelektrik. EEPROM ini merupakan jenis yang paling banyak digunakan saat ini.
•    RAM atau Random Access Memory adalah bagian Perangkat keras komputer yang digunakan sebagai penyimpanan data sementara sehingga memudahkan Processor dalam memproses data. RAM bisa di katakan hardisk dan semacamnya tetapi jauh lebih cepat dalam memproses data, Tetapi apa bila komputer dalam kondisi OFF Memory RAM akan kosong artinya tdk bisa menyimpan data dalam jangka panjang, RAM akan terisi memory dalam hal ini intruksi ketika komputer mulai bekerja dan di gunakan untuk meringankan kerja processor. Agar data yang kita buat tidak dapat hilang pada saat komputer dimatikan, maka diperlukan media penyimpanan eksternal, seperti Disket, Harddisk, flash disk, PCMCIA card dan lain-lain.
Data Bus
Adalah jalur-jalur perpindahan data antar modul dalam sistem komputer. Karena pada suatu saat tertentu masing-masing saluran hanya dapat membawah 1 bit data, maka jumlah saluran menetukan jumlah bit yang dapat ditransfer pada suatu saat. Lebar data bus ini menetukan kinerja sistem secara keseluruhan. Sifatnya bldirectional, artinya CPU dapat membaca dan menerima data melalui data bus ini. Data bus biasanya terdiri atas 8, 16, 32, atau 64 paralel.
Address Bus
Digunakan untuk menandakan lokasi sumber ataupun tujuan pada proses transfer data. Pada jalur ini, CPU akan mengirimkan alamat memori yang akan ditulis atau dibaca. Address bus biasanya terdiri atas 16, 20, 24, atau 32 jalur paralel.
Control Bus
Control Bus digunakan untuk mengontrol penggunaan serta akses ke Data Bus dan Address Bus. terdiri dari 4 sampai 10 jalur paralel.
Hard Disk
Hardisk adalah hardware sebagai pusat penyimpanan data secara permanen, hardisk bertindak sebagai penyimpanan data utama yang kemudian berfungsi sebagai data server. Hasil kerja CPU akan di simpan di hardisk dan sejenisnya. Kelebihan hardisk di banding RAM adalah, data hasil proses bisa di simpan dan kemudian di gunakan pada waktu yang berbeda.
Hard disk (atau disk) adalah yang paling penting dari berbagai jenis penyimpanan permanen yang digunakan dalam PC (yang lainnya adalah disket dan media penyimpanan lainnya seperti CD-ROM, removable drive, dll) hard disk berbeda dari yang lain terutama dalam tiga cara: ukuran (biasanya lebih besar), kecepatan (biasanya cepat) dan permanen (biasanya tetap di PC dan tidak dapat dilepas).
Mouse
Mouse adalah hardware yang di gunakan untuk mengontrol pergerakan cursor pada komputer, Mouse di ciptakan untuk memudahkan brainware (pengguna) dalam mengelola data/objek pada komputer yang sebetulnya bisa di kerjakan oleh keyboard, tetapi dengan menggunakan mouse akan nampak lebih mudah. Mouse sangat berfungsi ketika bekerja dengan grafis dan edit video ataupun aplikasi game lainnya. Selain menggerakkan cursor, mouse juga di lengkapi dengan tombil klik kanan dan kiri yang digunakan sebagai pengganti ENTER dan fungsi select pada keyboard, misalnya pada klik kiri mouse pada keybord digunakan fungsi tab atau panah arah untuk menavigasi menu halaman, untuk fungsi enter pada keyboard pada mouse biasanya di guankan klik 2 kali. Pada mouse terbaru saat ini di lengkapai dengan fungsi scroll untuk menarik scroll pada kebanyakan program saat ini yang sebelunya menggunakan fungsi page up atau page down pada keyboard, Fungsi mouse saat ini sudah hampir menggantikan keyboard pada kondisi tertentu, misalnya ketika melakukan editing gambar maka peran mouse sangat berguna dalam mendesain objek, pada saat beramain game mouse juga sangat berperan penting.
Keyboard
Sama dengan Mouse, keyboard  di gunakan untuk menginput data ke CPU, dengan keyboard dapat memudahkan pembuatan document dan sejenisnya pada komputer. Sebuah keyboard terdiri dari huruf abjad, angka dan symbol yang kemudian bisa berkomunikasi data dengan CPU sehingga bisa berproses dan menghasilkan output pada monitor atau lainnya.
Dari beberapa sebagai komponen utama di atas, komputer memiliki perangkat keras tambahan / aksesoris seperti cd/dvd room, printer,scanner, dan sebagainya, tetapi menurut saya perangkat keras komputer yang saya sebut satu persatu sudah bisa di mewakili satu bagian komputer walaupun tidak ada perangkat tambahan lainnya.

Scanner
Pemindai (scanner) merupakan suatu alat yang digunakan untuk memindai suatu bentuk maupun sifat benda, seperti dokumen, foto, gelombang, suhu dan lain-lain. Hasil pemindaian itu pada umumnya akan ditransformasikan ke dalam komputer sebagai data digital. Terdapat beberapa jenis pemindai bergantung pada kegunaan dan cara kerjanya, antara lain:
•    pemindai gambar
•    pemindai barcode
•    pemindai sinar-X
•    pemindai cek
•    pemindai logam
•    pemindai Optical Mark Reader (OMR)
•    pemindai SMR
•    pemindai 3 Dimensi
Di antara jenis-jenis pemindai tersebut, pemindai gambar adalah yang paling sering disebut sebagai pemindai.
Seperti halnya pada pemindai OMR, pemindai gambar juga dapat digunakan sebagai pemindai LJK. Agar hal tersebut dapat tercapai, dibutuhkan perangkat lunak dengan teknologi Digital Mark Reader (DMR). Saat ini telah dikembangkan teknologi perangkat lunak terbaru berbasis SMR.
Printer
Printer adalah sebuah peralatan dari komputer yang dapat mencetak teks atau gambar ke media kertas atau media lainnya seperti kertas transparansi. Perinter berdasarkan alat mekanik atau prose kerjanya yang digunakan, adalah.
Impact, printer secara bekerja dengan kertas dimana proses cetaknya dengan menggunakan jarum yang menghasilkan titik kotak (dot matrix).
Non Impact, printer yang bekerja secara mekanik, yaitu penyemprotan; dan elektronik pada media cetaknya.
Berdasarkan pekembangan teknologinya :
Pin Dot matrix
Ink jet
Laser
Thermal
Pin dot matrix diklasifikasikan berdasarkan jumlah pin yang dimiliki oleh head printer, yaitu 9, 18 dan 24. Transmisi yang digunakan, yaitu transmisi paralel (byte-by-byte) dan transmisi serial (bit-by-bit transmission). Metode pencetakan terdiri dari huruf per huruf (characeter by character), baris per baris (line by line), atau halaman per halaman (page by page). Secara umum printer yang umum digunakan terdiri dari tiga jenis, yaitu.
Dot matrix, contohnya Epson LX-300, LX-800, LQ-1170
Inkjet, contohnya Hp Deskjet, Cannon Buble jet
Laser jet, contohnya HP Laser jet 1000, 1010, 1020
Plotter
Plotter digunakan untuk mencetak gambar ukuran yang cukup besar, seperti gambar mesin dan konstruksi bangunan.
Speaker
Speaker akan memberikan informasi dalam bentuk suara. Apabila Anda mendengarkan lagu melalui komputer yang terhubung Internet dan terhubung pada saluran pemancar radion online, maka unit keluaran yang diperlukan adalah speaker.
WEBCAM

Kamera web atau kamera ramatraya adalah sebutan bagikamera waktu-nyata (bermakna keadaan pada saat ini juga) yang gambarnya bisa dilihat melalui Waring Wera Wanua, program pengolahpesan cepat, atau aplikasi pemanggilan video. Istilah kamera ramatraya merujuk pada teknologi secara umumnya, sehingga kataramatraya kadang-kadang diganti dengan kata lain yang memerikan pemandangan yang ditampilkan di kamera, misalnya StreetCam yang memperlihatkan pemandangan jalan. Ada juga Metrocam yang memperlihatkan pemandangan panorama kota dan perdesaan, TraffiCam yang digunakan untuk memantau keadaan jalan raya, cuaca dengan Weather Cam, bahkan keadaan gunung berapi dengan VolcanoCam. Kamera ramatraya adalah sebuahkamera video bergana (digital) kecil yang dihubungkan ke komputer melalui (biasanya) colokan USB atau pun colokan COM

Touchpad
Unit masukkan ini biasanya dapat kita temukan pada laptop dan notebook, yaitu dengan menggunakan sentuhan jari. Biasanya unit ini dapat digunakan sebagai pengganti mouse. Selain touchpad adalah model unit masukkan yang sejenis yaitu pointing stick dan trackball.
Light Pen
Light pen adalah pointer elektronik yang digunakan untuk modifikasi dan men-design gambar dengan screen (monitor). Light pen memiliki sensor yang dapat mengirimkan sinyal cahaya ke komputer yang kemudian direkam, dimana layar monitor bekerja dengan merekam enam sinyal elektronik setiap baris per detik.
Joy Stick dan Games Paddle
Alat ini biasa digunakan pada permainan (games) komputer. Joy Stick biasanya berbentuk tongkat, sedangkan games paddle biasanya berbentuk kotak atau persegi terbuat dari plastik dilengkapi dengan tombol-tombol yang akan mengatur gerak suatu objek dalam komputer.


Input Device
Input Device, adalah perangkat-perangkat keras komputer yang berfungsi untuk memasukkan data ke dalam memori komputer, seperti keyboard, mouse, joystick dan lain-lain.

Output Device
Output Device, adalah perangkat komputer yang berguna untuk menghasilkan keluaran, apakah itu ke kertas (hardcopy), ke layar monitor (softcopy) atau keluaran berupa suara. Contohnya printer, speaker, plotter, monitor dan banyak yang lainnya. Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa prinsip kerja komputer tersebut diawali memasukkan data dari perangkat input, lalu data tersebut diolah sedemikian rupa oleh CPU sesuai yang kita inginkan dan data yang telah diolah tadi disimpan dalam memori komputer atau disk. Data yang disimpan dapat kita lihat hasilnya melalui perangkat keluaran.

Komponen-Komponen Komputer

Komputer terdiri dari tiga komponen utama yang tidak dapat dipisahkan, yaitu ;
1. Hardware (perangkat keras), Merupakan peralatan fisik dari komputer yang dapat kita lihat dan rasakan. Hardware ini terdiri dari ;
•    Input/Output Device (I/O Device) digunakan untuk menerima ataupun mengirim data ke luar sistem. Peralatan input dan output diatas terhubung melalui port ini. Terdiri dari perangkat masukan dan keluaran, seperti keyboard dan printer.
•    Storage Device (perangkat penyimpanan) Merupakan media untuk menyimpan data seperti disket, harddisk, CD-I, flash disk dll.
•    Monitor /Screen Monitor/Layar monitor adalah perangkat  yang di gunakan untuk menampilkan hasil pemprosesan data pada CPU untuk di kelola lebih lanjut. Monitor komputer punya peran penting dalam menganalisa, mengelola data dari CPU dan  merupakan sarana untuk menampilkan apa yang kita ketikkan pada papan keyboard setelah diolah oleh prosesor. Monitor disebut juga dengan Visual Display Unit (VDU). Tipe-tipe monitor yang sudah dikenal adalah.
(1) CGA (Color Graphic Adapter) Tipe monitor standar IBM yang mempunyai kualitas resolusi rendah. Monitor ini hanya mampu menampilkan 4 warna dalam mode grafis.
(2) EGA (Enhanced Graphic Adapter) EGA merupakan tipe monitor yang tingkatannya di atas CGA. Monitor ini mampu menampilkan 16 warna dalam mode grafis.
(3) EPGA (Enchanced Professional Graphic Adapter) Monitor ini mampu menampilkan 256 warna pada mode grafis. Monitor ini disebut juga sebagai monitor PEGA atau PGA
(4) VGA (Visual Graphic Adapter) VGA merupakan tipe monitor yang sekarang banyak digunakan. Gambar yang dihasilkan mempunya warna sampai jutaan. Mode grafisnya tampak lebih nyata di mata.
(5) LCD (Liquid Crystal Display) LCD dikenal sebagai monitor flat atau latar data dengan resolusi rendah, yang memiliki kemampuan menampilkan warna sampai jutaan. LCD menggunakan persenyawaan cair yang mempunyai struktur molekul polar dan diapit oleh dua elektode yang transparan
•    Casing Unit adalah tempat dari semua peralatan komputer, baik itu motherboard, card, peripheral lain dan Central Procesing Unit (CPU).Casing unit ini disebut juga dengan System Unit.
•    Central Procesing Unit (CPU) adalah salah satu bagian komputer yang paling penting, karena jenis prosesor menentukan pula jenis komputer. Baik tidaknya suatu komputer, jenis komputer, harga komputer, ditentukan terutama oleh jenis prosesornya.Semakin canggih prosesor komputer, maka kemampuannya akan semakin baik dan biasanya harganya akan semakin mahal.
2. Software (perangkat lunak), merupakan program-program komputer yang berguna untuk menjalankan suatu pekerjaan sesuai dengan yang dikehendaki. Program tersebut ditulis dengan bahasa khusus yang dimengerti oleh komputer. Software terdiri dari beberapa jenis, yaitu ;
•    Sistem Operasi, seperti DOS, Unix, Linux, Novell, OS/2, Windows, Adalah software yang berfungsi untuk mengaktifkan seluruh perangkat yang terpasang pada komputer sehingga masing-masingnya dapat saling berkomunikasi. Tanpa ada sistem operasi maka komputer tak dapat difungsikan sama sekali.
•    Program Utility, seperti Norton Utility, Scandisk, PC Tools, dll.Program utility berfungsi untuk membantu atau mengisikekurangan/kelemahan dari system operasi, misalnya PC Tools dapat melakukan perintah format sebagaimana DOS, tapi PC Tools mampu memberikan keterang dan animasi yang bagus dalam proses pemformatan. File yang telah dihapus oleh DOS tidak dapat dikembalikan lagi tapi dengan program bantu hal ini dapat dilakukan.
•    Program Aplikasi, seperti GL, MYOB, Payroll dll. Merupakan program yang khusus melakukan suatu pekerjaan tertentu, seperti program gaji pada suatu perusahaan. Maka program ini hanya digunakan oleh bagian keuangan saja tidak dapat digunakan oleh departemen yang lain. Biasanya program aplikasi ini dibuat oleh seorang programmer komputer sesuai dengan permintaan / kebutuhan seseorang / lembaga/ perusahaan guna keperluan interennya.
•    Program Paket, seperti Microsofr office, Adobe fotoshop, macromedia studio, open office dll Adalah program yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat digunakan oleh banyak orang dengan berbagai kepentingan. Seperti MS-office, dapat digunakan oleh departemen keuangan untuk membuat nota, atau bagian administrasi untuk membuat surat penawaran dan lain sebagainya.
•    Bahasa Pemrograman, PHP, ASP, dBase, Visual Basic, dll.Merupakan software yang khusus digunakan untuk membuat program komputer, apakah itu sistem operasi, program paket dll. Bahasa
pemrograman ini biasanya dibagi atas 3 tingkatan, yaitu ;
•          Low Level Language, bahasa pemrograman generasi pertama,bahasa pemrograman jenis ini sangat sulit dimengerti karena instruksinya menggunakan bahasa mesin. Biasanya yang mengerti hanyalah pembuatnya saja.
•          Midle Level Language, merupakan bahasa pemrograman tingkat menengah dimana penggunaan instruksi sudah mendekati bahasa sehari-hari,
•         walaupun begitu masih sulit untuk di mengerti karena banyak menggunakan singkatansingakatan seperti STO artinya simpan (singkatan dari STORE) dan MOV artinya pindah (singkatan dari MOVE).Yang tergolong kedalam bahasa ini adalah Assembler, ForTran (Formula Translator).
High Level Language, merupakan bahasa tingkat tinggi yang mempunyai cirri mudah dimengerti, karena menggunakan bahasa sehari-hari, seperti BASIC, dBase, Visual Basic, VB.Net dll.

3. Brainware (User),
         User adalah personel-personel yang terlibat langsung dalam pemakaian komputer,seperti Sistem analis, programmer, operator, user, dll. Pada organisasi yang cukup besar, masalah komputerisasi biasanya ditangani oleh bagian khusus yang dikenal dengan bagian EDP (Electronic Data Processing), atau sering disebut dengan EDP Departemen, yang dikepalai oleh seorang Manager EDP.

Power Supply
Ibarat sebuah mobil yang tidak bisa berjalan jika tidak memiliki bahan bakar, maka sebuah komputer pun tidak akan bisa nyala atau berfungsi jika tidak memiliki power supply atau PSU (Power Supply Unit) ini. Power supply adalah sebuah komponen komputer yang berfungsi untuk mensuplai arus listrik ke komponen-komponen komputer lainnya seperti motherboard, hard disk, optical disk drive, dan lain sebagainya.

Motherboard / Mainboard
Motherboard adalah komponen komputer tempat kita menancapkan atau memasangkan komponen-komponen komputer lainnya seperti processor, video card, sound card, hard disk, dan lain sebagainya. Pada Motherboard terdapat rangkaian elektronik yang komplit untuk menghubungkan antara perangkat keras.  Jadi, Motherboard berfungsi untuk menghubungkan setiap komponen-komponen komputer tersebut agar bisa saling berkomunikasi satu sama lain Kualitas motherboard yang baik mampu menjaga kesinampungan data (proses) antara sesama hardware dan menjaga konsumsi listrik dan panas yang di timbulkan oleh hardware komputer.


KOMPOS

KOMPOS


Kompos dari sampah dedaunan


Kompos dari jerami padi

Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik (Modifikasi dari J.H. Crawford, 2003). Sedangkan pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, pengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan.
Sampah terdiri dari dua bagian, yaitu bagian organik dan anorganik. Rata-rata persentase bahan organik sampah mencapai ±80%, sehingga pengomposan merupakan alternatif penanganan yang sesuai. Kompos sangat berpotensi untuk dikembangkan mengingat semakin tingginya jumlah sampah organik yang dibuang ke tempat pembuangan akhir dan menyebabkan terjadinya polusi bau dan lepasnya gas metana ke udara. DKI Jakarta menghasilkan 6000 ton sampah setiap harinya, di mana sekitar 65%-nya adalah sampah organik. Dan dari jumlah tersebut, 1400 ton dihasilkan oleh seluruh pasar yang ada di Jakarta, di mana 95%-nya adalah sampah organik. Melihat besarnya sampah organik yang dihasilkan oleh masyarakat, terlihat potensi untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk organik demi kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat (Rohendi, 2005).
Secara alami bahan-bahan organik akan mengalami penguraian di alam dengan bantuan mikroba maupun biota tanah lainnya. Namun proses pengomposan yang terjadi secara alami berlangsung lama dan lambat. Untuk mempercepat proses pengomposan ini telah banyak dikembangkan teknologi-teknologi pengomposan. Baik pengomposan dengan teknologi sederhana, sedang, maupun teknologi tinggi. Pada prinsipnya pengembangan teknologi pengomposan didasarkan pada proses penguraian bahan organik yang terjadi secara alami. Proses penguraian dioptimalkan sedemikian rupa sehingga pengomposan dapat berjalan dengan lebih cepat dan efisien. Teknologi pengomposan saat ini menjadi sangat penting artinya terutama untuk mengatasi permasalahan limbah organik, seperti untuk mengatasi masalah sampah di kota-kota besar, limbah organik industri, serta limbah pertanian dan perkebunan.
Teknologi pengomposan sampah sangat beragam, baik secara aerobik maupun anaerobik, dengan atau tanpa aktivator pengomposan. Aktivator pengomposan yang sudah banyak beredar antara lain: PROMI (Promoting Microbes), OrgaDec, SuperDec, ActiComp, BioPos, EM4, Green Phoskko Organic Decomposer dan SUPERFARM (Effective Microorganism)atau menggunakan cacing guna mendapatkan kompos (vermicompost). Setiap aktivator memiliki keunggulan sendiri-sendiri.
Pengomposan secara aerobik paling banyak digunakan, karena mudah dan murah untuk dilakukan, serta tidak membutuhkan kontrol proses yang terlalu sulit. Dekomposisi bahan dilakukan oleh mikroorganisme di dalam bahan itu sendiri dengan bantuan udara. Sedangkan pengomposan secara anaerobik memanfaatkan mikroorganisme yang tidak membutuhkan udara dalam mendegradasi bahan organik.
Hasil akhir dari pengomposan ini merupakan bahan yang sangat dibutuhkan untuk kepentingan tanah-tanah pertanian di Indonesia, sebagai upaya untuk memperbaiki sifat kimia, fisika dan biologi tanah, sehingga produksi tanaman menjadi lebih tinggi. Kompos yang dihasilkan dari pengomposan sampah dapat digunakan untuk menguatkan struktur lahan kritis, menggemburkan kembali tanah pertanian, menggemburkan kembali tanah petamanan, sebagai bahan penutup sampah di TPA, eklamasi pantai pasca penambangan, dan sebagai media tanaman, serta mengurangi penggunaan pupuk kimia.
Bahan baku pengomposan adalah semua material yang mengandung karbon dan nitrogen, seperti kotoran hewan, sampah hijauan, sampah kota, lumpur cair dan limbah industri pertanian. Berikut disajikan bahan-bahan yang umum dijadikan bahan baku pengomposan.




Asal    Bahan
1. Pertanian  
Limbah dan residu tanaman    Jerami dan sekam padi, gulma, batang dan tongkol jagung, semua bagian vegetatif tanaman, batang pisang dan sabut kelapa              
Limbah & residu ternak    Kotoran padat, limbah ternak cair, limbah pakan ternak, cairan biogas              
Tanaman air    Azola, ganggang biru, enceng gondok, gulma air              
2. Industri  
Limbah padat    Serbuk gergaji kayu, blotong, kertas, ampas tebu, limbah kelapa sawit, limbah pengalengan makanan dan pemotongan hewan              
Limbah cair    Alkohol, limbah pengolahan kertas, ajinomoto, limbah pengolahan minyak kelapa sawit              
3. Limbah rumah tangga  
Sampah    Tinja, urin, sampah rumah tangga dan sampah kota              
Jenis-jenis kompos
•    Kompos cacing (vermicompost), yaitu kompos yang terbuat dari bahan organik yang dicerna oleh cacing. Yang menjadi pupuk adalah kotoran cacing tersebut.
•    Kompos bagase, yaitu pupuk yang terbuat dari ampas tebu sisa penggilingan tebu di pabrik gula.
•    Kompos bokashi.
Manfaat Kompos
Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan penambahan kompos. Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah. Aktivitas mikroba tanah juga d iketahui dapat membantu tanaman menghadapi serangan penyakit.
Tanaman yang dipupuk dengan kompos juga cenderung lebih baik kualitasnya daripada tanaman yang dipupuk dengan pupuk kimia, seperti menjadikan hasil panen lebih tahan disimpan, lebih berat, lebih segar, dan lebih enak.
Kompos memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari beberapa aspek:
Aspek Ekonomi :
1.    Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah
2.    Mengurangi volume/ukuran limbah
3.    Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya
Aspek Lingkungan :
1.    Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah dan pelepasan gas metana dari sampah organik yang membusuk akibat bakteri metanogen di tempat pembuangan sampah
2.    Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan
Aspek bagi tanah/tanaman:
1.    Meningkatkan kesuburan tanah
2.    Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah
3.    Meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah
4.    Meningkatkan aktivitas mikroba tanah
5.    Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen)
6.    Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman
7.    Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman
8.    Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah
Peran bahan organik terhadap sifat fisik tanah di antaranya merangsang granulasi, memperbaiki aerasi tanah, dan meningkatkan kemampuan menahan air. Peran bahan organik terhadap sifat biologis tanah adalah meningkatkan aktivitas mikroorganisme yang berperan pada fiksasi nitrogen dan transfer hara tertentu seperti N, P, dan S. Peran bahan organik terhadap sifat kimia tanah adalah meningkatkan kapasitas tukar kation sehingga memengaruhi serapan hara oleh tanaman (Gaur, 1980).
Beberapa studi telah dilakukan terkait manfaat kompos bagi tanah dan pertumbuhan tanaman. Penelitian Abdurohim, 2008, menunjukkan bahwa kompos memberikan peningkatan kadar Kalium pada tanah lebih tinggi dari pada kalium yang disediakan pupuk NPK, namun kadar fosfor tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dengan NPK. Hal ini menyebabkan pertumbuhan tanaman yang ditelitinya ketika itu, caisin (Brassica oleracea), menjadi lebih baik dibandingkan dengan NPK.
Hasil penelitian Handayani, 2009, berdasarkan hasil uji Duncan, pupuk cacing (vermicompost) memberikan hasil pertumbuhan yang terbaik pada pertumbuhan bibit Salam (Eugenia polyantha Wight) pada media tanam subsoil. Indikatornya terdapat pada diameter batang, dan sebagainya. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa penambahan pupuk anorganik tidak memberikan efek apapun pada pertumbuhan bibit, mengingat media tanam subsoil merupakan media tanam dengan pH yang rendah sehingga penyerapan hara tidak optimal. Pemberian kompos akan menambah bahan organik tanah sehingga meningkatkan kapasitas tukar kation tanah dan memengaruhi serapan hara oleh tanah, walau tanah dalam keadaan masam.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan Departemen Agronomi dan Hortikultura, Institut Pertanian Bogor menyebutkan bahwa kompos bagase (kompos yang dibuat dari ampas tebu) yang diaplikasikan pada tanaman tebu (Saccharum officinarum L) meningkatkan penyerapan nitrogen secara signifikan setelah tiga bulan pengaplikasian dibandingkan degan yang tanpa kompos, namun tidak ada peningkatan yang berarti terhadap penyerapan fosfor, kalium, dan sulfur. Penggunaan kompos bagase dengan pupuk anorganik secara bersamaan tidak meningkatkan laju pertumbuhan, tinggi, dan diameter dari batang, namun diperkirakan dapat meningkatkan rendemen gula dalam tebu.
Dasar-dasar Pengomposan
Bahan-bahan yang Dapat Dikomposkan
Pada dasarnya semua bahan-bahan organik padat dapat dikomposkan, misalnya: limbah organik rumah tangga, sampah-sampah organik pasar/kota, kertas, kotoran/limbah peternakan, limbah-limbah pertanian, limbah-limbah agroindustri, limbah pabrik kertas, limbah pabrik gula, limbah pabrik kelapa sawit, dll. Bahan organik yang sulit untuk dikomposkan antara lain: tulang, tanduk, dan rambut.
Proses Pengomposan
Proses pengomposan akan segera berlansung setelah bahan-bahan mentah dicampur. Proses pengomposan secara sederhana dapat dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap aktif dan tahap pematangan. Selama tahap-tahap awal proses, oksigen dan senyawa-senyawa yang mudah terdegradasi akan segera dimanfaatkan oleh mikroba mesofilik. Suhu tumpukan kompos akan meningkat dengan cepat. Demikian pula akan diikuti dengan peningkatan pH kompos. Suhu akan meningkat hingga di atas 50o - 70o C. Suhu akan tetap tinggi selama waktu tertentu. Mikroba yang aktif pada kondisi ini adalah mikroba Termofilik, yaitu mikroba yang aktif pada suhu tinggi. Pada saat ini terjadi dekomposisi/penguraian bahan organik yang sangat aktif. Mikroba-mikroba di dalam kompos dengan menggunakan oksigen akan menguraikan bahan organik menjadi CO2, uap air dan panas. Setelah sebagian besar bahan telah terurai, maka suhu akan berangsur-angsur mengalami penurunan. Pada saat ini terjadi pematangan kompos tingkat lanjut, yaitu pembentukan komplek liat humus. Selama proses pengomposan akan terjadi penyusutan volume maupun biomassa bahan. Pengurangan ini dapat mencapai 30 – 40% dari volume/bobot awal bahan.


Skema Proses Pengomposan Aerobik
Proses pengomposan dapat terjadi secara aerobik (menggunakan oksigen) atau anaerobik (tidak ada oksigen). Proses yang dijelaskan sebelumnya adalah proses aerobik, dimana mikroba menggunakan oksigen dalam proses dekomposisi bahan organik. Proses dekomposisi dapat juga terjadi tanpa menggunakan oksigen yang disebut proses anaerobik. Namun, proses ini tidak diinginkan, karena selama proses pengomposan akan dihasilkan bau yang tidak sedap. Proses anaerobik akan menghasilkan senyawa-senyawa yang berbau tidak sedap, seperti: asam-asam organik (asam asetat, asam butirat, asam valerat, puttrecine), amonia, dan H2S.


Gambar profil suhu dan populasi mikroba selama proses pengomposan
Tabel organisme yang terlibat dalam proses pengomposan
Kelompok Organisme    Organisme    Jumlah/gr kompos
Mikroflora    Bakteri; Aktinomicetes; Kapang    109 - 109; 105 108; 104 - 106
Mikrofanuna    Protozoa    104 - 105
Makroflora    Jamur tingkat tinggi  
Makrofauna    Cacing tanah, rayap, semut, kutu, dll  

Proses pengomposan tergantung pada :
1.    Karakteristik bahan yang dikomposkan
2.    Aktivator pengomposan yang dipergunakan
3.    Metode pengomposan yang dilakukan
Faktor yang memengaruhi proses Pengomposan
Setiap organisme pendegradasi bahan organik membutuhkan kondisi lingkungan dan bahan yang berbeda-beda. Apabila kondisinya sesuai, maka dekomposer tersebut akan bekerja giat untuk mendekomposisi limbah padat organik. Apabila kondisinya kurang sesuai atau tidak sesuai, maka organisme tersebut akan dorman, pindah ke tempat lain, atau bahkan mati. Menciptakan kondisi yang optimum untuk proses pengomposan sangat menentukan keberhasilan proses pengomposan itu sendiri.
Faktor-faktor yang memperngaruhi proses pengomposan antara lain:
Rasio C/N Rasio C/N yang efektif untuk proses pengomposan berkisar antara 30: 1 hingga 40:1. Mikroba memecah senyawa C sebagai sumber energi dan menggunakan N untuk sintesis protein. Pada rasio C/N di antara 30 s/d 40 mikroba mendapatkan cukup C untuk energi dan N untuk sintesis protein. Apabila rasio C/N terlalu tinggi, mikroba akan kekurangan N untuk sintesis protein sehingga dekomposisi berjalan lambat.
Umumnya, masalah utama pengomposan adalah pada rasio C/N yang tinggi, terutama jika bahan utamanya adalah bahan yang mengandung kadar kayu tinggi (sisa gergajian kayu, ranting, ampas tebu, dsb). Untuk menurunkan rasio C/N diperlukan perlakuan khusus, misalnya menambahkan mikroorganisme selulotik (Toharisman, 1991) atau dengan menambahkan kotoran hewan karena kotoran hewan mengandung banyak senyawa nitrogen.
Ukuran Partikel Aktivitas mikroba berada di antara permukaan area dan udara. Permukaan area yang lebih luas akan meningkatkan kontak antara mikroba dengan bahan dan proses dekomposisi akan berjalan lebih cepat. Ukuran partikel juga menentukan besarnya ruang antar bahan (porositas). Untuk meningkatkan luas permukaan dapat dilakukan dengan memperkecil ukuran partikel bahan tersebut.
Aerasi Pengomposan yang cepat dapat terjadi dalam kondisi yang cukup oksigen(aerob). Aerasi secara alami akan terjadi pada saat terjadi peningkatan suhu yang menyebabkan udara hangat keluar dan udara yang lebih dingin masuk ke dalam tumpukan kompos. Aerasi ditentukan oleh porositas dan kandungan air bahan(kelembapan). Apabila aerasi terhambat, maka akan terjadi proses anaerob yang akan menghasilkan bau yang tidak sedap. Aerasi dapat ditingkatkan dengan melakukan pembalikan atau mengalirkan udara di dalam tumpukan kompos.
Porositas Porositas adalah ruang di antara partikel di dalam tumpukan kompos. Porositas dihitung dengan mengukur volume rongga dibagi dengan volume total. Rongga-rongga ini akan diisi oleh air dan udara. Udara akan mensuplay Oksigen untuk proses pengomposan. Apabila rongga dijenuhi oleh air, maka pasokan oksigen akan berkurang dan proses pengomposan juga akan terganggu.
Kelembapan (Moisture content) Kelembapan memegang peranan yang sangat penting dalam proses metabolisme mikroba dan secara tidak langsung berpengaruh pada suplay oksigen. Mikrooranisme dapat memanfaatkan bahan organik apabila bahan organik tersebut larut di dalam air. Kelembapan 40 - 60 % adalah kisaran optimum untuk metabolisme mikroba. Apabila kelembapan di bawah 40%, aktivitas mikroba akan mengalami penurunan dan akan lebih rendah lagi pada kelembapan 15%. Apabila kelembapan lebih besar dari 60%, hara akan tercuci, volume udara berkurang, akibatnya aktivitas mikroba akan menurun dan akan terjadi fermentasi anaerobik yang menimbulkan bau tidak sedap.
Temperatur/suhu Panas dihasilkan dari aktivitas mikroba. Ada hubungan langsung antara peningkatan suhu dengan konsumsi oksigen. Semakin tinggi temperatur akan semakin banyak konsumsi oksigen dan akan semakin cepat pula proses dekomposisi. Peningkatan suhu dapat terjadi dengan cepat pada tumpukan kompos. Temperatur yang berkisar antara 30 - 60oC menunjukkan aktivitas pengomposan yang cepat. Suhu yang lebih tinggi dari 60oC akan membunuh sebagian mikroba dan hanya mikroba thermofilik saja yang akan tetap bertahan hidup. Suhu yang tinggi juga akan membunuh mikroba-mikroba patogen tanaman dan benih-benih gulma.
pH Proses pengomposan dapat terjadi pada kisaran pH yang lebar. pH yang optimum untuk proses pengomposan berkisar antara 6.5 sampai 7.5. pH kotoran ternak umumnya berkisar antara 6.8 hingga 7.4. Proses pengomposan sendiri akan menyebabkan perubahan pada bahan organik dan pH bahan itu sendiri. Sebagai contoh, proses pelepasan asam, secara temporer atau lokal, akan menyebabkan penurunan pH (pengasaman), sedangkan produksi amonia dari senyawa-senyawa yang mengandung nitrogen akan meningkatkan pH pada fase-fase awal pengomposan. pH kompos yang sudah matang biasanya mendekati netral.
Kandungan Hara Kandungan P dan K juga penting dalam proses pengomposan dan bisanya terdapat di dalam kompos-kompos dari peternakan. Hara ini akan dimanfaatkan oleh mikroba selama proses pengomposan.
Kandungan Bahan Berbahaya Beberapa bahan organik mungkin mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi kehidupan mikroba. Logam-logam berat seperti Mg, Cu, Zn, Nickel, Cr adalah beberapa bahan yang termasuk kategori ini. Logam-logam berat akan mengalami imobilisasi selama proses pengomposan.
Lama pengomposan Lama waktu pengomposan tergantung pada karakteristik bahan yang dikomposkan, metode pengomposan yang dipergunakan dan dengan atau tanpa penambahan aktivator pengomposan. Secara alami pengomposan akan berlangsung dalam waktu beberapa minggu sampai 2 tahun hingga kompos benar-benar matang.
Tabel Kondisi yang optimal untuk mempercepat proses pengomposan (Ryak, 1992)
Kondisi    Konsisi yang bisa diterima    Ideal
Rasio C/N    20:1 s/d 40:1    25-35:1
Kelembapan    40 – 65 %    45 – 62 % berat
Konsentrasi oksigen tersedia    > 5%    > 10%
Ukuran partikel    1 inchi    bervariasi
Bulk Density    1000 lbs/cu yd    1000 lbs/cu yd
pH    5.5 – 9.0    6.5 – 8.0
Suhu    43 – 66oC    54 -60oC
Strategi Mempercepat Proses Pengomposan
Pengomposan dapat dipercepat dengan beberapa strategi. Secara umum strategi untuk mempercepat proses pengomposan dapat dikelompokan menjadi tiga, yaitu:

1.    Menanipulasi kondisi/faktor-faktor yang berpengaruh pada proses pengomposan.
2.    Menambahkan Organisme yang dapat mempercepat proses pengomposan: mikroba pendegradasi bahan organik dan vermikompos (cacing).
3.    Menggabungkan strategi pertama dan kedua.
Memanipulasi Kondisi Pengomposan
Strtegi ini banyak dilakukan di awal-awal berkembangnya teknologi pengomposan. Kondisi atau faktor-faktor pengomposan dibuat seoptimum mungkin. Sebagai contoh, rasio C/N yang optimum adalah 25-35:1. Untuk membuat kondisi ini bahan-bahan yang mengandung rasio C/N tinggi dicampur dengan bahan yang mengandung rasio C/N rendah, seperti kotoran ternak. Ukuran bahan yang besar-besar dicacah sehingga ukurannya cukup kecil dan ideal untuk proses pengomposan. Bahan yang terlalu kering diberi tambahan air atau bahan yang terlalu basah dikeringkan terlebih dahulu sebelum proses pengomposan. Demikian pula untuk faktor-faktor lainnya.
Menggunakan Aktivator Pengomposan
Strategi yang lebih maju adalah dengan memanfaatkan organisme yang dapat mempercepat proses pengomposan. Organisme yang sudah banyak dimanfaatkan misalnya cacing tanah. Proses pengomposannya disebut vermikompos dan kompos yang dihasilkan dikenal dengan sebutan kascing. Organisme lain yang banyak dipergunakan adalah mikroba, baik bakeri, aktinomicetes, maupuan kapang/cendawan. Saat ini dipasaran banyak sekali beredar aktivator-aktivator pengomposan, misalnya :MARROS Bio-Activa,Green Phoskko(GP-1), Promi, OrgaDec, SuperDec, ActiComp, EM4, Stardec, Starbio, BioPos, dan lain-lain.
Promi, OrgaDec, SuperDec, dan ActiComp adalah hasil penelitian Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia (BPBPI) dan saat ini telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Sementara MARROS Bio-Activa dikembangkan oleh para peneliti mikroba tanah yang tergabung dalam sebuah perusahaan swasta. Aktivator pengomposan ini menggunakan mikroba-mikroba terpilih yang memiliki kemampuan tinggi dalam mendegradasi limbah-limbah padat organik, yaitu: Trichoderma pseudokoningii, Cytopaga sp, Trichoderma harzianum, Pholyota sp, Agraily sp dan FPP (fungi pelapuk putih). Mikroba ini bekerja aktif pada suhu tinggi (termofilik). Aktivator yang dikembangkan oleh BPBPi tidak memerlukan tambahan bahan-bahan lain dan tanpa pengadukan secara berkala. Namun, kompos perlu ditutup/sungkup untuk mempertahankan suhu dan kelembapan agar proses pengomposan berjalan optimal dan cepat. Pengomposan dapat dipercepat hingga 2 minggu untuk bahan-bahan lunak/mudah dikomposakan hingga 2 bulan untuk bahan-bahan keras/sulit dikomposkan.
Memanipulasi Kondisi dan Menambahkan Aktivator Pengomposan
Strategi proses pengomposan yang saat ini banyak dikembangkan adalah mengabungkan dua strategi di atas. Kondisi pengomposan dibuat seoptimal mungkin dengan menambahkan aktivator pengomposan.
Pertimbangan untuk menentukan strategi pengomposan
Seringkali tidak dapat menerapkan seluruh strategi pengomposan di atas dalam waktu yang bersamaan. Ada beberapa pertimbangan yang dapat digunakan untuk menentukan strategi pengomposan:
1.    Karakteristik bahan yang akan dikomposkan.
2.    Waktu yang tersedia untuk pembuatan kompos.
3.    Biaya yang diperlukan dan hasil yang dapat dicapai.
4.    Tingkat kesulitan pembuatan kompos
Pengomposan secara aerobik
Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan dalam pengomposan secara aerobik terdiri dari peralatan untuk penanganan bahan dan peralatan perlindungan keselamatan dan kesehatan bagi pekerja. Berikut disajikan peralatan yang digunakan.
1.    Terowongan udara (Saluran Udara)
o    Digunakan sebagai dasar tumpukan dan saluran udara
o    Terbuat dari bambu dan rangka penguat dari kayu
o    Dimensi : panjang 2m, lebar ¼ - ½ m, tinggi ½ m
o    Sudut : 45o
o    Dapat dipakai menahan bahan 2 – 3 ton
2.    Sekop
o    Alat bantu dalam pengayakan dan tugas-tugas lainnya
3.    Garpu/cangkrang
o    Digunakan untuk membantu proses pembalikan tumpukan bahan dan pemilahan sampah
4.    Saringan/ayakan
o    Digunakan untuk mengayak kompos yang sudah matang agar diperoleh ukuran yang sesuai
o    Ukuran lubang saringan disesuaikan dengan ukuran kompos yang diinginkan
o    Saringan bisa berbentuk papan saring yang dimiringkan atau saringan putar
5.    Termometer
o    Digunakan untuk mengukur suhu tumpukan
o    Pada bagian ujungnya dipasang tali untuk mengulur termometer ke bagian dalam tumpukan dan menariknya kembali dengan cepat
o    Sebaiknya digunakan termometer alkohol (bukan air raksa) agar tidak mencemari kompos jika termometer pecah
6.    Timbangan
o    Digunakan untuk mengukur kompos yang akan dikemas sesuai berat yang diinginkan
o    Jenis timbangan dapat disesuaikan dengan kebutuhan penimbangan dan pengemasan
7.    Sepatu boot
o    Digunakan oleh pekerja untuk melindungi kaki selama bekerja agar terhindar dari bahan-bahan berbahaya
8.    Sarung tangan
o    Digunakan oleh pekerja untuk melindungi tangan selama melakukan pemilahan bahan dan untuk kegiatan lain yang memerlukan perlindungan tangan
9.    Masker
o    Digunakan oleh pekerja untuk melindungi pernapasan dari debu dan gas bahan terbang lainnya


Kompos Bahan Organik dan Kotoran Hewan
Pengomposan dapat juga menggunakan alat mesin yang lebih maju dan modern. Komposter type Rotary Kiln, misalnya, berfungsi dalam memberi asupan oksigen ( intensitas aerasi), menjaga kelembapan, suhu serta membalik bahan secara praktis. Komposter type Rotary Klin di pasaran terdapat dengan kapasitas 1 ton setara 3 m3 hingga 2 ton atau setara 6 m3 bahan sampah, menggunakan proses pembalikan bahan dan mengontrol aerasi dengan cara mengayuh pedal serta memutar aerator ( exhaust fan). Penggunaan komposter Biophoskko disertai aktivator kompos Green Phoskko (GP-1) telah mampu meningkatkan kerja penguraian bahan organik(dekomposisi) oleh jasad renik menjadi 5 sampai 7 hari saja.
Tahapan pengomposan
1.    Pemilahan Sampah
o    Pada tahap ini dilakukan pemisahan sampah organik dari sampah anorganik (barang lapak dan barang berbahaya). Pemilahan harus dilakukan dengan teliti karena akan menentukan kelancaran proses dan mutu kompos yang dihasilkan
2.    Pengecil Ukuran
o    Pengecil ukuran dilakukan untuk memperluas permukaan sampah, sehingga sampah dapat dengan mudah dan cepat didekomposisi menjadi kompos
3.    Penyusunan Tumpukan
o    Bahan organik yang telah melewati tahap pemilahan dan pengecil ukuran kemudian disusun menjadi tumpukan.
o    Desain penumpukan yang biasa digunakan adalah desain memanjang dengan dimensi panjang x lebar x tinggi = 2m x 12m x 1,75m.
o    Pada tiap tumpukan dapat diberi terowongan bambu (windrow) yang berfungsi mengalirkan udara di dalam tumpukan.
4.    Pembalikan
o    Pembalikan dilakuan untuk membuang panas yang berlebihan, memasukkan udara segar ke dalam tumpukan bahan, meratakan proses pelapukan di setiap bagian tumpukan, meratakan pemberian air, serta membantu penghancuran bahan menjadi partikel kecil-kecil.
5.    Penyiraman
o    Pembalikan dilakukan terhadap bahan baku dan tumpukan yang terlalu kering (kelembapan kurang dari 50%).
o    Secara manual perlu tidaknya penyiraman dapat dilakukan dengan memeras segenggam bahan dari bagian dalam tumpukan.
o    Apabila pada saat digenggam kemudian diperas tidak keluar air, maka tumpukan sampah harus ditambahkan air. sedangkan jika sebelum diperas sudah keluar air, maka tumpukan terlalu basah oleh karena itu perlu dilakukan pembalikan.
6.    Pematangan
o    Setelah pengomposan berjalan 30 – 40 hari, suhu tumpukan akan semakin menurun hingga mendekati suhu ruangan.
o    Pada saat itu tumpukan telah lapuk, berwarna coklat tua atau kehitaman. Kompos masuk pada tahap pematangan selama 14 hari.
7.    Penyaringan
o    Penyaringan dilakukan untuk memperoleh ukuran partikel kompos sesuai dengan kebutuhan serta untuk memisahkan bahan-bahan yang tidak dapat dikomposkan yang lolos dari proses pemilahan di awal proses.
o    Bahan yang belum terkomposkan dikembalikan ke dalam tumpukan yang baru, sedangkan bahan yang tidak terkomposkan dibuang sebagai residu.
8.    Pengemasan dan Penyimpanan
o    Kompos yang telah disaring dikemas dalam kantung sesuai dengan kebutuhan pemasaran.
o    Kompos yang telah dikemas disimpan dalam gudang yang aman dan terlindung dari kemungkinan tumbuhnya jamur dan tercemari oleh bibit jamur dan benih gulma dan benih lain yang tidak diinginkan yang mungkin terbawa oleh angin.
Kontrol proses produksi kompos
1.    Proses pengomposan membutuhkan pengendalian agar memperoleh hasil yang baik.
2.    Kondisi ideal bagi proses pengomposan berupa keadaan lingkungan atau habitat dimana jasad renik (mikroorganisme) dapat hidup dan berkembang biak dengan optimal.
3.    Jasad renik membutuhkan air, udara (O2), dan makanan berupa bahan organik dari sampah untuk menghasilkan energi dan tumbuh.
Proses pengontrolan
Proses pengontrolan yang harus dilakukan terhadap tumpukan sampah adalah:
1.    Monitoring Temperatur Tumpukan
2.    Monitoring Kelembapan
3.    Monitoring Oksigen
4.    Monitoring Kecukupan C/N Ratio
5.    Monitoring Volume
Mutu kompos
1.    Kompos yang bermutu adalah kompos yang telah terdekomposisi dengan sempurna serta tidak menimbulkan efek-efek merugikan bagi pertumbuhan tanaman.
2.    Penggunaan kompos yang belum matang akan menyebabkan terjadinya persaingan bahan nutrien antara tanaman dengan mikroorganisme tanah yang mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan tanaman
3.    Kompos yang baik memiliki beberapa ciri sebagai berikut :
o    Berwarna coklat tua hingga hitam mirip dengan warna tanah,
o    Tidak larut dalam air, meski sebagian kompos dapat membentuk suspensi,
o    Nisbah C/N sebesar 10 – 20, tergantung dari bahan baku dan derajat humifikasinya,
o    Berefek baik jika diaplikasikan pada tanah,
o    Suhunya kurang lebih sama dengan suhu lingkungan, dan
o    Tidak berbau.
Cara Sederhana Membuat Kompos Skala Rumah Tangga
Cara sederhana membuat kompos skala rumah tangga ini merupakan artikel tentang cara praktis dan sederhana dalam membuat kompos dari sampah organik yang dihasilkan rumah tangga. Sampah-sampah organik seperti dedaunan, sisa sayuran, buah-buahan dapat dimanfaatkan menjadi kompos.
Membuat kompos merupakan bentuk dari recycle, salah satu unsur dari 3 R. Sehingga dengan mengolah sampah menjadi kompos berarti ikut membantu mengurangi permasalahn yang disebabkan sampah. Selain itu, kompos yang dihasilkan dapat dimanfaatkan langsung sebagai media tanam ataupun pupuk organik.
Pengolahan sampahrumah tangga menjadi kompos dapat dilakukan oleh siapa saja, di mana saja dan dengan berbagai cara. Dalam artikel ini, Alamendah akan membagikan tips sederhana untuk membuat kompos yang bisa dilakukan oleh rumah tangga baik yang memiliki lahan kosong ataupun hanya memiliki sedikit lahan terbatas bahkan tidak memiliki lahan sama sekali.

Sampah ini dapat dimanfaatkan menjadi kompos
Membuat Kompos dari Sampah Bagi Rumah Tangga yang Memiliki Lahan. Ini merupakan cara paling sederhana dalam membuat kompos namun hanya bisa dilakukan jika memiliki lahan (tanah) kosong.
•    Gali tanah sedalam 50-100 cm. Lubang dibuat dengan jarak minimal 10 meter dari sumur untuk menghindari tercemarnya sumur.
•    Isi lubang dengan sampah organik yang telah ditiriskan.
•    Tutup atau taburi sampah dengan tanah secara berkala untuk mengurangi bau.
•    Jika telah penuh, tutup lubang dengan tanah.
•    Setelah tiga bulan, lubang dapat digali. Hasil galian dapat digunakan sebagai kompos sedangkan lubangnya dapat digunakan untuk membuat kompos kembali.
Membuat Kompos dari Sampah Bagi Rumah Tangga Dengan Lahan Terbatas. Bagi yang rumahnya hanya memiliki sedikit lahan kosong, pembuatan kompos tetap dapat dilakukan.
•    Sediakan drum atau sejenisnya.
•    Lubangi kecil-kecil bagian dasar drum untuk rembesan air dari sampah.
•    Tanam drum dengan kedalaman sekitar 10 cm dari permukaan tanah.
•    Masukkan sampah organik ke dalam wadah (drum) setiap hari.
•    Taburi dengan sedikit tanah, serbuk gergaji, atau kapur secara berkala.
•    Bila terdapat kotoran binatang bisa ditambahkan untuk meningkatkan kualitas kompos.
•    Setelah penuh, tutup drum dengan tanah dan diamkan selama tiga bulan.
•    Keluarkan isi drum dan angin-anginkan selama 2 minggu. Kompos sudah dapat digunakan.
Membuat Kompos dari Sampah Bagi Rumah Tangga yang Tidak Mempunyai Lahan. Bagi rumah tangga yang tidak memiliki tanah atau lahan kosong, pengolahan sampah menjadi kompos dapat dilakukan dengan menggunakan ember, pot, kaleng bekas, atau sejenisnya. Benda-benda ini sekaligus nantinya dapat dijadikan pot.
•    Sediakan ember, pot, kaleng bekas, ataupun wadah lainnya.
•    Lubangi bagian dasar dan letakkan di wadah yang dapat menampung rembesan air dari dalamnya.
•    Masukkan sampah organik ke dalam wadah (drum) setiap hari.
•    Taburi dengan sedikit tanah, serbuk gergaji, atau kapur secara berkala.
•    Bila terdapat kotoran binatang bisa ditambahkan untuk meningkatkan kualitas kompos.
•    Setelah penuh, tutup drum dengan tanah dan diamkan selama dua bulan.
•    Wadah siap dijadikan pot dengan kompos di dalamnya sebagai media tanam.

ARTI TARI DAN SENI TARI

ARTI TARI & SENI TARI

    Pengertian Tari

Tari menurut Drs. Soedarsono Pringgobroto dalam kuliah-kuliah ASTI Yogyakarta sekitar tahun 1967.
Tari adalah ekspresi jiwa manusia melalui gerak-gerak yang indah dan ritmis.

Tari menurut Susan K.Lenger
Tari adalah gerak-gerak yang dibentuk secara ekspresif yang diciptakan manusia untuk dapat dinikmati.

Tari menurut Curt Sacha seorang ahli tari Jerman dalam bukunya “World History of the Dance”.
Tari adalah gerak yang ritmis

Tari menurut Kamala Devi Chattopadhyaya seorang ahli seni dari India.
Tari adalah suatu instinct atu desakan emosi didalam diri kita yang mendorong kita untuk mencari ekspresi pada tari.

Tari menurut Hawkins
menyatakan bahwa tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dan diberi bentuk melalui media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolis dan sebagai ungkapan si pencipta (Haukins: 1990, 2).
Secara tidak langsung di sini Haukin memberikan penekanan bahwa tari ekspresi jiwa menjadi sesuatu yang dilahirkan melalui media ungkap yang disamarkan. Berdasarkan pendapat tersebut dapat dirangkum bahwa, pengertian tari adalah unsur dasar gerak yang diungkapan atau ekspresi dalam bentuk perasaan sesuai keselarasan irama.



Tari menurut La Mery dalam bukunya “Dance Compotition”.
bahwa ekspresi yang berbentuk simbolis dalam wujud yang lebih tinggi harus diinternalisasikan.



Tari menurut Suryo
mengedepankan tentang tari dalam ekspresi subyektif yang diberi bentuk obyektif (12 Mei 1987).



Tari menurut M. Jazuli dalam (Soeryobrongto:1987, 12-34) dikemukakan bahwa gerak-gerak anggota tubuh yang selaras dengan bunyi musik adalah tari. Irama musik sebagai pengiring dapat digunakan untuk mengungkapkan maksud dan tujuan yang ingin disampaikan pencipta tari melalui penari (Jazuli, 1994:44).


Tari menurut Corry Hamstrong dalam bukunya “Danskunst”.
menyatakan bahwa, tari merupakan gerak yang diberi bentuk dalam ruang.


Tari menurut Suryodiningrat
seorang ahli tari Jawa dalam buku Babad Lan Mekaring Djoged Djawi menambahkan, tari merupakan gerak dari seluruh anggota tubuh yang selaras dengan irama musik (gamelan) diatur oleh irama yang sesuai dengan maksud tertentu. Memberi warna khasanah tari bahwa beliau lebih menekankan kepada gerak tubuh yang berirama. Hal ini seperti terpetik bahwa tari adalah gerak anggota tubuh yang selaras dengan bunyi musik atau gamelan diatur oleh irama sesuai dengan maksud tujuan tari (Soeryodiningrat: 1986, 21).
Ingkang kawastanan beksa inggih punika ebahing sadaya saranduning badan, kesarengan ungeling gangsa, katata pika tuk wiramaning gending, jumbuhing pasemon kalihan pikajenging joged (arti: tari adalah gerak seluruh badan yang diiringi irama lagu musik yang diselaraskan dengan ekspresi tarinya). Dikemukakan oleh BPH Suryodiningrat, seorang ahli tari dari Daerah Istimewa Yogyakarta dalam bukunya “Babad lan Mekaring Joged Jawi”.


Tari menurut Drs. Wisnoe Wardhana dalam bukunya “Pengajaran Tari”, tari adalah ekspresi estetis dalam gerak dengan media tubuh manusia.

    Pengertian Seni Tari :


Seni Tari merupakan salah satu jenis budaya yang sangat lama dan tidak peka oleh jaman. Diakui atau tidak, seni tari merupakan salah satu wujud dari ekspresi manusia terhadap lingkungan dan kehidupan. Nilai-nilai kehidupan yang ada dalam masyarakat dapat dituangkan dalam keindahan tarian.


Seni Tari adalah pengucapan jiwa manusia melalui gerak gerik berirama yang indah.


Seni Tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang di ungkapkan berbentuk gerak tubuh yang diperhalus melalui estetika.


Seni Tari adalah pengalaman dalam bentuk medium indrawi yang menarik dan di tata dengan rapi, yang di wujudkan untuk di komunikasikan dan di renungkan. Seni adalah karya manusia yang dapat menimbulkan rasa senang dalam rohani kita.

Seni Tari menurut Herbert Read
“seni adalah suatu usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan. Bentuk yang demikian itu memuaskan kesadaran keindahan kita dan rasa indah ini terpenuhi bila kita menemukan kesatuan atau harmoni dari hubungan bentuk-bentuk yang kita amati itu”.
Keindahan adalah sesuatu yng dapat menimbulkan rasa senang dan seni adalah keindahan. Tari merupakan salah satu bentuk kesenian yang memiliki media ungkap atau substansi gerak, dan gerak yang terungkap adalah gerak manusia. Gerak- gerak dalam tari bukanlah gerak realistis atau gerak keseharian, melainkan gerak yang telah diberi bentuk ekspresif."


Seni tari adalah bentuk-bentuk penyampaian jiwa manusia melalui gerak-gerak ritme yang indah. Dengan batasan ini maka terdapat tiga hal yang menonjil dan penting, yaitu gerak, ritmis dan indah disamping ekspresi manusia.

UEFA CHAMPIONS LEAGUE MATCHDAY 4

JADWAL LIGA CHAMPIONS, 8 NOVEMBER 2012:

Europe - UEFA Champions League

  Celtic 02 : 45 Barcelona More info
  Chelsea 02 : 45 Shakhtar Donetsk More info
  Sporting Braga 02 : 45 Manchester United More info
  Juventus 02 : 45 Nordsjælland More info
  Valencia 02 : 45 BATE More info
  Bayern München 02 : 45 Lille More info
  Benfica 02 : 45 Spartak Moskva More info
  CFR Cluj 02 : 45 Galatasaray

MANFAAT BAKTERI

SEBELUMNYA SAYA MINTA MAAF KARENA SEHARUSNYA BLOG INI ADALAH BLOG SEPUTAR BOLA TAPI MALAH SAYA BUAT LAINNYA. GPP, MELENCENG SEDIKIT TAPI PASTI BERMANFAAT.
Keuntungan dan Kerugian Bakteri



Dalam lingkungan sekitar kita organisme renik seperti bakteri memiliki peran yang cukup besar dalam ekosistem. Demikian pula bakteri juga memiliki keuntungan dan juga kerugian pula. Sehingga keberadaan bakteri juga mempengaruhi keseimbangan ekosistem. Berikut merupakan peran bakteri dalam ekosistem

Beberapa peran bakteri yang menguntungkan:
    Escherichia coli, dalam tubuh usus besar dan berperan dalam pengurai/pembusukan sisa-sisa makhluk hidup dan pembentukan vitamin K.
    Acetobacter sp, untuk pembuatan asam cuka atau asam asetat.
    Streptococcus  thermophillus  dan Lactobacillus bulgarius, untuk pembuatan yoghurt.
    Lactobacillus casei, untuk pembuatan keju dan yoghurt
    Streptomyces griceus, menghasilkan antibiotik streptomisin (membunuh bakteri penyebab TBC).
    Streptomvces aureofaciens, menghasilkan antibiotik aureomisin.
    Streptomyces olivaceus, untuk menghasilkan sianokobalamin vitamin B12.
    Clostridium acetobutylicum, menghasilkan aseton dan butanol.
    Xanthomonas campestris, menghasilkan polisakarida.
    Acetobacter aceti, digunakan untuk membuat asam cuka.
    Leucanostoc masenteroides, menghasilkan dekstran.
    Lactobacillus delbruecki, penghasil asam laktat.
    Streptococcus lactis, digunakan untuk membuat keju.
    Acetobacter xylinum, untuk pembuatan nata de coco
    Rhizobium leguminosarum, berperan dalam pengikatan nitrogen pada pengalaman
    Nitrosomonas dan Nitrosococcus, pada tanaman membentuk ion nitrat melalui nitrifikasi yang menyuburkan tanah
    Methanobacterium omelianski  dan  Methanobacterium ruminatum,, untuk pembusukan sampah dan kotoran hewan menjadi gas metana (biogas) atau menguraikan asam cuka (CH3COOH) menjadi metana (CH4) dan CO2.
    Azotobacter chlorococcum ,mampu menyuburkan tanah dengan mengikat nitrogen di udara.
    Clostridium sporangeus, menguraikan asam amino menjadi amonia.
    Desulfovibrio desulfuricans, menguraikan bangkai dan menguraikan sulfat di tempat becek dan menghasilkan H2S.
    Thiobacillus denitrificans, menguraikan nitrit dan menghasilkan N atau disebut denitrifikasi.


Disisi lain bakteri yang merugikan adalah seperti berikut:
    Clostridium botulinium, menghasilkan toksin dan membusukkan makanan
    Mycobacterium tuberculosis, menyebabkan penyakit TBC
    Vibrio cholerae, menyebabkan penyakit kolera atau muntaber
    Clostridium tetani, menyebabkan penyakit tetanus
    Mycobacterium leprae, menyebabkan penyakit lepra
    Bacillus anthracis, menyebabkan penyakit antraks pada sapi
    Agrobacterium tumefaciens, menyebabkan tumor pada beberapa tumbuhan
    Salmonella typhosa, penyebab penyakit tifus.
    Shigella dysentriae, penyebab penyakit disentri.
    Diplococcus pneumoniae, penyebab penyakit radang paru-paru.
    Treponema pallidum, penyebab penyakit sifilis (raja singa).
    Klebsiella pneumoniae, penyebab infeksi saluran pernapasan
    Meningococcus, penyebab meningitis, yaitu penyakit radang selaput otak (meninges).
    Neisseria gonorrhoea, penyebab penyakit kencing nanah.


    Vibrio cholerae, penyebab penyakit kolera.
    Campylobacterfetus sp, penyebab keguguran pada sapi, kambing, serta radang usus manusia.
    Agrobacterium tumefaciens, penyebab tumor pada tumbuhan dikotil.
    Pseudomonas cattleyae, menyerang tanaman anggrek.
    Pseudomnonas solanacearum, menyerang tanaman pisang.
    Bacterium papaye, menyerang tanaman pepaya.

Bakteri yang bersifat merugikan dapat ditanggulangi dengan berbagai cara seperti pengawetan bahan-bahan makanan dengan cara pemanisan, pengeringan, pengasapan, pengasinan, pengasaman, dan pendinginan. Pengawetan bahan makanan dapat juga dilakukan secara pasteurisasi dengan pemanasan pada suhu 63-72 °C selama 15-30 menit dan sterilisasi juga dengan pemanasan sekitar 170-180 °C. Selain pengawetan makanan, penanggulangan efek kerugian dari bakteri juga dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan diri dan imunisasi. Dengan imunisasi maka tubuh akan memperoleh kekebalan terhadap infeksi mikroorganisme seperti bakteri. Imunisasi juga sering disebut dengan istilah lain yaitu vaksinasi atau pemberian vaksin.

TOLONG DIBANTU!

MOHON DOA DAN RESTUNYA, SEMOGA BLOG INI BERMANFAAT UNTUK ANDA!