Rabu, 10 Oktober 2018

Sistem Peredaran Darah


SISTEM PEREDARAN DARAH
I.               DARAH
Fungsi utama darah
a.        Mengangkut oksigen ke jaringan di seluruh tubuh.
b.      Mengangkut sari-sari makanan (nutrien) ke seluruh tubuh.
c.       Mengangkut sisa-sisa metabolisme, misalnya karbon dioksida, urea, dan asam laktat ke alat ekskresi.
d.      Mengedarkan hormon (hasil sekresi) dari kelenjar hormon ke tempat yang membutuhkan.
Darah juga berfungsi melawan bibit penyakit, mengatur pH tubuh, mengatur suhu tubuh,  melakukan mekanisme pembekuan darah dan membantu keseimbangan cairan tubuh.

A.              Komposisi Darah
1.          Cairan Darah (Plasma Darah)
Plasma darah mengisi sekitar 55% dari total volume darah. Salah satu fungsi plasma darah yaitu mengatur keseimbangan osmosis darah di dalam tubuh. Pada manusia, plasma darah tersusun atas air (90 – 92%) dan zat-zat terlarut seperti sari makanan, garam mineral, enzim, hormon, zat-zat sisa, protein plasma, serum plasma (8 – 10%).
Protein plasma terdiri dari :
a. Albumin
Berfungsi untuk menjaga tekanan osmosis darah
b. Globulin
Berfungsi untuk membentuk protrombin dan antibodi (serum darah)
c. Fibrinogen
Berfungsi untuk membekukan darah
Serum darah dibangun oleh senyawa globulin, terdiri dari:
a. Aglutinin
Berfungsi untuk menggumpalkan protein asing (antigen = aglutinogen)
b. Presipitin
Berfungsi untuk mengendapkan antigen
c. Antitoksi
Berfungsi untuk menghancurkan atau memecahkan antigen
d. Opsonin
Berfungsi untuk menggiatkan sifat fagosit dari leukosit


2.          Sel-Sel Darah
Terdapat sekitar 45% sel-sel darah di dalam darah. Sel-sel darah tersusun atas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi21Qd-5AvIHIJZo7HIQheicHBldhUHlgMlaI-GWR3YOQqEaJicXGgtiGa4MMwGjPS5iFBr8wiCFiYr_-aFMqpiOyC2cet7RFsQYIB0ctv2rTQW3-o0XMk1pHgqU23GUoIVDbMfKsxMDSI/s320/struktur-darah.jpg&sa=X&ei=GEmJUISKGInLrQfC9oHwBQ&ved=0CAwQ8wc&usg=AFQjCNGoX880luUnjS6qkkr5d5ZmXXXkcQ


a.         Sel darah merah
1)      Ciri – ciri eritrosit
  • Eritrosit mamalia tidak berinti sehingga tidak memiliki DNA berbentuk bikonkaf.
  • Warna eritrosit tergantung pada hemoglobin.
  • Kadar hemoglobin dalam (Hb) darah bervariasi, tergantung pada jenis kelamin dan umur seseorang.
  • Eritrosit juga mengkatalisis reaksi antara karbon dioksida (CO2) dan air.
  • Jumlah eritrosit bervariasi, tergantung jenis kelamin, usia, dan ketinggian tempat tinggal seseorang.
2)      Pembentukan eritrosit
  • Disebut eritropoiesis.
  • Beberapa minggu pertama embrio di dalam kandungan, eritrosit dihasilkan dalam kantong kuning telur.
  • Beberapa bulan kemudian, pembentukan eritrosit terjadi di hati, limfa, dan kelenjar limfa.
  • Sesudah bayi lahir, eritrosit dibentuk oleh sumsum tulang.
§  Di usia 20 tahun, sumsum bagian proksimal tulang panjang sudah tidak menghasilkan eritrosit.
  • Eritrosit dihasilkan dalam sumsum tulang membranosa.
  • Sel yang dapat membentuk eritrosit adalah hemositoblas atau sel batang mieloid yang mampu berkembang menjadi berbagai jenis sel darah (bersifat pluripoten).
  • Sel ini terdapat di sumsum tulang dan akan membentuk berbagai jenis leukosit, eritrosit, dan megakariosit (pembentuk keping darah).
  • Eritrosit tua dimusnahkan di organ limpa (lien) dan hati.
Sel darah merah (eritrosit) berfungsi mengangkut atau mengedarkan oksigen dan karbon dioksida. Kemampuan mengikat oksigen dan karbon dioksida oleh sel darah merah adalah karena adanya hemoglobin. Hemoglobin adalah suatu protein yang memiliki daya ikat kuat terhadap O2 dan CO2.
Description: http://www.google.co.id/url?source=imglanding&ct=img&q=http://tfakhrizalspd.files.wordpress.com/2009/07/blood-cells-smear.gif?w=510&sa=X&ei=7UiJUJSmEortrQerlYGgAg&ved=0CAwQ8wc&usg=AFQjCNGAkBmD_34ir5J6WckoirYt6mxlvQ
b.      Sel darah putih
Sel darah putih (leukosit) berfungsi dalam pertahanan dan kekebalan tubuh. Leukosit akan mempertahankan tubuh dari serangan penyakit. Fungsi tersebut didukung oleh kemampuan leukosit untuk bergerak amoeboid (seperti Amoeba) dan sifat fagositosis (memangsa atau memakan). Bahan yang diperlukan untuk membentuk leukosit adalah vitamin dan asam amino.

Berdasarkan ada atau tidaknya granula di dalam sitoplasmanya, leukosit dibagi menjadi leukosit tidak bergranula (agranulosit) dan leukosit bergranula (granulosit).

1) Agranulosit
Agranulosit merupakan leukosit yang tidak memiliki granula pada sitoplasmanya. Terdapat dua jenis agranulosit, yaitu limfosit dan monosit. Limfosit adalah leukosit yang tidak dapat bergerak dan memiliki satu inti sel. Limfosit berfungsi dalam membentuk antibodi. Limfosit berukuran antara 8–14 μm. Monosit berukuran lebih besar daripada limfosit, yaitu 14–19 μm. Monosit memiliki inti berbentuk menyerupai ginjal.
2) Granulosit
Granulosit merupakan leukosit yang memiliki granula pada sitoplasmanya. Berdasarkan sifat-sifat granul yang dimilikinya, granulosit dibedakan menjadi tiga, yaitu neutrofil, basofil, eosinofil

c.    Keping darah
Keping darah disebut juga dengan trombosit. Trombosit berbentuk bulat, lonjong, bahkan berbentuk tidak beraturan. Trombosit tidak memiliki inti dan berukuran lebih kecil dibandingkan eritrosit. Jumlah trombosit sekitar 250.000–400.000 dalam setiap milimeter kubik darah. Trombosit dapat hidup selama delapan hari. Trombosit berfungsi dalam proses penggumpalan darah..

B.                 Mekanisme Penggumpalan Darah
Di dalam plasma darah terdapat trombosit yang akan pecah apabila menyentuh permukaan yang kasar. Jika trombosit pecah, enzim tromboplastin yang dikandungnya akan keluar bercampur dengan plasma darah. Selain trombosit, di plasma darah terdapat protombin. Protombin akan diubah menjadi trombin oleh enzim tromboplastin. Perubahan protombin menjadi trombin dipicu oleh ion kalsium (Ca2+). Protombin adalah suatu protein plasma yang pembentukannya memerlukan vitamin K. Trombin akan berfungsi sebagai enzim yang dapat mengubah fibrinogen menjadi fibrin. Fibrinogen adalah suatu protein yang terdapat dalam plasma. Adapun fibrin adalah protein berupa benang-benang yang tidak larut dalam plasma. Benang-benang fibrin yang terbentuk akan saling bertautan sehingga sel-sel darah merah beserta plasma akan terjaring dan membentuk gumpalan. Jaringan baru akan terbentuk menggantikan gumpalan tersebut dan luka akan menutup

Description: http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTCbqS5AjIVbTP468lmOd8o64DDmqCR38eH0OBAAuIrjOUi6lMq7Q

C.                 Golongan Darah dan Transfusi Darah
1.     Golongan darah
Berdasarkan komposisi aglutinogen dan aglutininnya, golongan darah manusia dibedakan menjadi golongan darah A, B, AB, dan O. Penggolongan darah ABO ditemukan oleh seorang ahli imunologi Austria, Karl Landsteiner (1868–1943). Penggolongan darah ini berdasarkan atas terdapatnya dua jenis aglutinogen, yaitu aglutinogen A dan aglutinogen B. Aglutinogen dan aglutinin adalah kandungan protein di dalam darah. Aglutinogen merupakan antigen-antigen dalam eritrosit yang membuat sel peka terhadap aglutinasi (protein berupa antigen), sedangkan aglutinin merupakan substansi yang menyebabkan aglutinasi sel (protein berupa antibodi).
a)      Golongan darah A
Dalam eritrosit mengandung aglutinogen A dan dalam plasma mengandung aglutinin b
b)      Golongan darah B
Dalam eritrosit terkandung aglutinogen B dan dalam plasma terkandung aglutinin a
c)      Golongan darah AB
Dalam eritrosit terkandung aglutinogen A dan B, dalam plasma tidak terkandung aglutinin
d)     Golongan darah O
Dalam eritrosit tidak terkandung aglutinogen, dalam plasma terkandung aglutinin a dan b
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhSvAmbz4vZD22OwoZjLOnY2sNbKKBI2cAFRWdlraGvXzrF1lzPQAO0Rk-sQfu_5F_y6ItoOYhiaORUPP1StXA4h89nTqEsjiOwG_3CNWGR_HiMTb8xstlVArq7Tq2MUF15eUJCGaxvW40/s1600/gol-ortu-anak.jpgSelain sistem ABO, terdapat penggolongan daerah lainnya, yaitu sistem rhesus (rh). Sistem ini didasarkan atas ada atau tidaknya aglutinogen rhesus di dalam darah. Landsteiner menemukan sistem rh ini pada percobaannya terhadap kera Macaca rhesus. Pada sistem rh, apabila darah seseorang mengandung aglutinogen rhesus maka orang tersebut termasuk rhesus positif (rh+). Adapun jika tidak mengandung aglutinogen rhesus, orang tersebut termasuk rhesus negatif (rh–).
Pada tahun 1940, Lansteiner menemukan jenis penggolongan darah yang lain yaitu sistem Rhesus. berdasarkan penyelidikannya membedakan golongan darah A menjadi 2 macam yaitu :
a. Golongan darah A yang berfaktor rhesus Positif (Rh +)
Artinya di dalam eritrosit terkandung aglutinogen rhesus.
b. Golongan darah A yang tidak berfaktor rhesus ( rhesus -)
Artinya di dalam eritrosit tidak terkandung aglutinogen rhesus.
Sebagian besar ras kulit hitam dan sawo matang memiliki darah dengan rhesus +, sedangkan sebagian besar ras kulit putih ber rhesus -.

2.     Transfusi darah
Penggolongan darah ABO berperan dalam transfusi darah. Transfusi darah adalah proses pemindahan darah dari tubuh seseorang ke dalam tubuh orang lain. Orang yang menerima darah disebut penerima atau resipien. Adapun orang yang memberikan darahnya disebut pemberi atau donor. Hal yang harus diperhatikan dalam tranfusi darah adalah jenis aglutinogen donor dan aglutinin resipien. Aglutinin memiliki kemampuan untuk menggumpalkan eritrosit. Jadi, apabila aglutinogen donor bercampur dengan aglutinin resipien, darah resipien akan menggumpal. Darah donor yang bercampur dalam tubuh resipien akan dianggap sebagai antigen oleh tubuh.
Golongan darah O dapat memberikan darahnya ke semua golongan darah sehingga disebut donor universal.
Golongan darah AB disebut resipien universal karena dapat menerima darah dari semua golongan darah.
Description: http://biologi.blogsome.com/images/goldarah.PNG
II.       ALAT PEREDARAN DARAH MANUSIA
A.         JANTUNG
1.     Dinding jantung
Dindingnya terdiri atas 3 lapis yaitu:
Perikardium, merupakan selaput pembungkus jantung
Miokardium, Merupakan otot jantung
Endokardium, merupakan selaput yang membatasi ruangan jantung

2.     Ruangan jantung
Jantung mempunyai 4 ruangan jantung yaitu :
a.       2 serambi (atrium) yaitu atrium sinister / kiri dan atrium dekster / kanan
b.      2 bilik (ventrikel) yaitu ventrikel sinister / kiri dan ventrikel dekster / kanan
c.       Dinding bilik (ventrikel) jantung lebih tebal dibandingkan dengan dinding serambi (atrium).
d.      Dinding bilik kiri lebih tebal dibandingkan dinding bilik kanan.

Atrium merupakan ruangan tempat masuknya darah dari vena, atrium kanan menerima darah dari vena cava superior dan vena cava inferior. Sedangkan atrium kiri menerima darah dari vena pulmonalis yang kaya oksigen.
Ventrikel merupakan bagian jantung yang memompa darah meninggalkan jantung. Dari ventrikel kanandarah kaya karbon dioksida dipompa ke paru-paru dan dari ventrikel kiri darah kaya oksigen dipompa ke seluruh tubuh.

3.     Klep jantung
Antara ruang jantung dihubungkan oleh klep atau katub jantunh seperti:
a.       Valvula trikuspidalis = klep jantung berdaun tiga yang terletak antara atrium kanan dengan ventrikel kanan
b.       Valvula bicuspidalis = klep jantung berdaun dua, terletak antara atrium kiri dengan ventrikel kiri
Jantung juga memiliki korda tendinae yaitu urat jantung yang menjaga katup (klep) jantung mendapat makanan dan oksigen dari nadi tajuk (arteri coronaria) penyakit jantung koroner disebabkan tersumbatnyanya arteri koronaria. Otot jantung termasuk otot involunter yang bekerja di luar kendali sistem koordinasi.Description: http://biologi.blogsome.com/images/jantung.jpg
4.     Syaraf jantung
Nodus S.A ( Nodus bang menjadi serabut purkinje sinus arterio) disebut juga nodus keith - flack, merupakan serabut-serabut saraf yang terdapat pada dinding atrium kanan dekat muaravena cava superior dan vena cava inferior. Serabut saraf ini merupakan cabang dari sistem syaraf tak sadar dan juga dipengaruhi saraf vagus (saraf ke- 10) Nodus A.V (Nodus atrium ventrikel) disebut juga simpul tawara, terdapat pada perbatasan antara serambi (atrium) dan bilik (ventrikel) Berkas His, terdapat pada sekat antar bilik yang bercabang-cabang menjadi serabut purkinje mekanisme aliran rangsang sehingga jantung berdenyut adalah :
stimulus –> Nodus S. A —> Berkas His —> Serabut purkinje —> Kontraksi bilik (ventrikel).

5.     Tekanan/denyut jantung
Berkaitan dengan menguncup dan mengembangnya jantung , dikenal 2 macam tekanan darah yaitu:
a. Sistole
Peristiwa menguncupnya bilik dan darah keluar dari jantung (jantung kontraksi). Pada orang normal tekanan nya sekitar 120 mm Hg
b. Diastole arah
Peristiwa mengembangnya bilik jantung dan darah masuk ke jantung (jantung relaksasi), pada orang normal tekanannya sekitar 80 mm Hg.
Alat untuk mengukur tekanan darah disebut Sphigmomanometer.
Description: http://biologi.blogsome.com/images/tensi.jpg

B.         PEMBULUH DARAH
Macam-macam pembuluh darah:
1.     Arteri (pembuluh darah nadi)
yaitu pembuluh darah yang membawa darah keluar dari jantung.
a. Ciri – Ciri:
§  Pembuluh ini tebal, elastis, dan memiliki sebuah katup (valvula semilunaris) yang berfungsi untuk menjaga aliran darah agar tetap searah yang terletak di dekat permukaan sehingga dapat dirasakan denyutnya.
§  Pembuluh nadi tersusun atas tiga lapis jaringan.
§  Lapisan luar berupa jaringan ikat yang kuat dan elastis.
§  Lapisan tengah berupa otot polos yang berkontraksi secara tak sadar.
§  Lapisan dalam berupa jaringan endotelium yang melindungi jaringan di dalamnya.
b.    Terdiri dari:
1)        Arteri pulmonalis
Merupakan pembuluh nadi yang membawa darah menuju paru-paru. Banyak mengandung karbon dioksida yang akan dilepaskan ke paruparu.
Di dalam paru-paru, darah melepas karbon dioksida dan mengikat oksigen. Dari kapiler di paruparu, darah akan menuju ke venula, kemudian ke vena pulmonalis dan kembali ke jantung.
2)        Aorta
Merupakan pembuluh darah besar yang membawa darah menuju seluruh tubuh. Aorta bercabang-cabang,
dan disebut pembuluh nadi (arteri). Arteri bercabang-cabang, disebut arteriola. Arteriola bercabang halus disebut kapiler. Kapiler tersusun oleh satu lapis jaringan endotelium.  Kapiler-kapiler akan saling bertautan dan berhubungan dengan kapiler vena yang dinamakan venula.

2.     Vena (pembuluh darah balik)
yaitu pembuluh darah yang membawa darah menuju ke jantung. Dinding pembuluh lebih tipis dan tidak elastis. Di sepanjang pembuluh balik terdapat katup.
Terdiri dari :
a.       Vena Pulmonalis
yaitu pembuluh darah yang membawa darah yang mengandung O2 dari paru-paru menuju ke jantung
b.      Vena Cava
Vena cava bercabang-cabang menjadi vena. Vena bercabang-cabang menjadi kapiler vena yang disebut venula. Ada dua macam vena cava.
1)      Vena cava inferior
pembuluh darah yang membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian tubuh lainnya dan anggota badan bawah tubuh ke serambi kanan jantung.
2)      Vena cava superior
Yaitu pembuluh darah yang membawa darah yang mengandung CO2 dari bagian atas tubuh
ke serambi kanan jantung.
Description: http://biologi.blogsome.com/images/arteri.PNG
3.     Pembuluh darah kapiler
Pembuluh darah halus, yang langsung berhubungan dengan jaringan tubuh. Pada pembuluh darah kapiler terdapat hubungan antara pembuluh darah arteri dengan pembuluh darah vena.
Pembuluh darah kapiler tersusun atas satu lapis sel pipih satu lapisan. Semua jaringan tubuh berhubungan langsung dengan kapiler darah, sehingga proses pertukaran menjadi lebih efisien.
Pertukaran material dalam pembuluh darah kapiler ke sel terjadi melalui mekanisme difusi, dan sistem transport aktif.
Aliran darah dalam kapiler lebih lambat sehingga memungkinkan proses pertukaran menjadi lebih efektif
a. Venule
Pembuluh darah kapiler dari vena
b. Arteriole
Pembuluh darah kapiler dari arteri


   III.     SISTEM PEREDARAN DARAH
A.  Sistem Peredaran Darah Terbuka
       Peredaran darah terbuka adalah peredaran atau distribusi darah ke seluruh tubuh (jaringan) yang tidak selalu melewati pembuluh darah. Kadang darah secara langsung menuju jaringan tubuh tanpa melalui pembuluh. Dalam sistem peredaran darah terbuka tidak dapat dibedakan antara darah dan cairan intersisial (cairan yang mengisi ruang antarsel)
B.  Sistem Peredaran Darah Tertutup
      Peredaran darah tertutup adalah sirkulasi darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh – pembuluh darah. Pada sistem peredaran darah lni. Darah diedarkan melewati arteri dan kembali ke jantung melewati vena.
Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah yang dialirkan dari dan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah mengalir melewati jantung sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai peredaran darah ganda  yang terdiri dari :
1.     Peredaran darah panjang/besar/sistemik
Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari bilik (ventrikel) kiri jantung lalu diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena menuju serambi kanan (atrium) jantung.
2.     Peredaran darah pendek/kecil/pulmonal
Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung. Darah yang kaya karbondioksida dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, di alveolus paru-paru darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya akan oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis.
Description: http://biologi.blogsome.com/images/tekanan.jpg
   IV.     LIMFE (GETAH BENING)
A.  Macam – Macam Limfe
Di dalam tubuh, selain pembuluh darah juga terdapat pembuluh limfe. Pembuluh ini mengangkut cairan dari jaringan menuju darah. Selain itu, juga mengangkut lemak dan bahan bahan asing untuk dirombak ke nodus limfe. Pembuluh limfa bermuara di berbagai jaringan dan peredarannya termasuk sirkulasi terbuka. Di dalam tubuh terdapat dua pembuluh limfe berukuran besar sebagai berikut.
1.     Ductus Limfaticus Dexter (Pembuluh Limfe Kanan)
Pembuluh limfe ini mengangkut limfe yang berasal dari kepala, dada sebelah kanan, dan lengan kanan. Pembuluh limfe kanan bermuara pada pembuluh balik di bawah vena subclavia dextra (vena yang melewati tulang selangka sebelah kanan).

2.     Ductus Thoracicus (Pembuluh Limfe Dada)
Pembuluh ini mengangkut limfe yang berasal dari bagian tubuh lain dan bermuara ke pembuluh balik di bawah vena subclavia sinestra (vena yang melewati tulang selangka kiri). Pembuluh limfe dada juga merupakan tempat bermuaranya pembuluh kil atau pembuluh lemak, yaitu pembuluh yang mengumpulkan asam lemak yang diserap dari usus. Lemak inilah yang menyebabkan cairan limfe berwarna kuning keputih-putihan.
Limfe berasal dari cairan seluruh bagian tubuh. Hal ini memungkinkan di dalam limfe terdapat kuman-kuman penyakit. Kuman-kuman penyakit ini perlu difilter oleh pembuluh limfe. Proses ini dilakukan oleh kelenjar limfe. Jadi, bila terdapat kuman pada suatu luka, maka kuman tersebut akan dibinasakan sebelum masuk ke dalam sirkulasi darah.

B.  Fungsi Pembuluh Limfe ( getah bening )
Sistem sirkulasi limfe juga mempunyai beberapa fungsi penting di dalam tubuh di antaranya sebagai berikut.
1.      Mengambil kelebihan cairan di dalam jaringan dan mengirimkannya ke darah.
2.      Mengabsorpsi lemak dan asam laktat di usus halus dan mengangkutnya ke darah.
3.      Membantu mempertahankan tubuh dari penyakit yaitu dengan melawan bibit penyakit yang masuk, menyaring racun yang dihasilkan oleh bibit penyakit tersebut, serta membentuk antibodi.

C.  Macam – Macam Kelenjar Tubuh
Di dalam tubuh manusia terdapat beberapa kelenjar tubuh sebagai berikut.
1. Kelenjar limfe di lipat siku, ketiak, lipatan paha, lutut, dan leher.
2. Kelenjar limfe di selaput lendir usus.
3. Kelenjar folikel di pangkal lidah.
4. Tonsil.
5. Adenoid di dinding tekak.

Amati gambar berikut untuk mengetahui pembuluh limfe dan letak kelenjar limfe.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrMJPQF6TNqQaE8c9AqHTm42UFwR04Il6fQMOORaz65ztuxenfTxkL0Q_zRbvuHlD7UBoPpmi0C_12u7MpN-wAdYek9YFXn1UptiPyDGHwGvt8C_EEHLSKirDuoNpMGXFS0Er7Cs9sXgk/s1600/gambar+pembuluh+limfa.jpg



D.  Perbedaan Sirkulasi Limfe dengan Sirkulasi Darah
Aliran limfe dalam pembuluh limfe ini dipengaruhi oleh kontraksi otot rangka. Jadi, terdapat perbedaan antara sirkulasi darah dengan sirkulasi limfe, perbedaan ini dapat dilihat dalam tabel berikut.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi85jhjNj5fTRyO6M7j805IS7FYWmE0y2fKa2xvJphXrknJTWqGeYYN-voonEdPnYZy0DcOJ9CBO6x60FvznNuO7OAEJHYnMMl4QD9K8MGj9n8NHyNEXxizV5006GQQXrpppJ8_srvlMnE/s1600/tabel+pembuluh+limfa.jpg

V.            MACAM – MACAM PENYAKIT PADA SISTEM PEREDARAN DARAH

1.     Anemia
Anemia merupakan penyakit berupa kurangnya kadar hemoglobin, Fe, dan eritrosit di dalam tubuh. Dalam keadaan normal, kadar Hb dalam darah yaitu 12–16 gram%. Adapun jumlah eritrosit normal yaitu 5,3 juta/mm3 darah. Seorang yang menderita anemia memiliki gejala muka pucat, lesu, sakit kepala, dan gangguan menstruasi.

2.     Leukemia
Pada leukemia, produksi sel darah putih melebihi batas normal. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan abnormal pada jaringan yang memproduksi sel-sel darah. Leukemia dapat disebabkan oleh infeksi virus, terkena sinar radio aktif, terkena zat-zat kimia, serta faktor keturunan (genetik). Penderita leukimia memiliki ciri-ciri pucat, lesu, demam, dan pendarahan.

3.     Thalasemia
Thalasemia adalah suatu penyakit yang diakibatkan oleh gangguan produksi hemoglobin dan eritrosit. Thalasemia merupakan penyakit genetik atau keturunan. Gejala penyakit thalasemia sangat bervariasi, di antaranya anemia, pembesaran limfa, bentuk tulang abnormal, dan gangguan pertumbuhan.

4.  Hemofilia
Penyakit yang disebabkan karena darah sukar membeku dan penyakit ini biasanya turun menurun.

5.     Artheriosklerosis
Artheriosklerosis adalah pengerasan nadi karena zat kapur.
6.     Sickle Cell Anemia
Sickle cell anemia adalah suatu penyakit yang ditandai dengan bentuk sel darah merah menyerupai bulan sabit. Sel darah merah yang berbentuk bulan sabit tersebut mudah untuk saling tindih pada pembuluh darah. Akibatnya, sel darah tersebut menyumbat pembuluh darah dan terjadi hemolisis (pecah). Selain itu, bentuk bulan sabit berakibat kurangnya daya ikat terhadap oksigen.

7.     Varises
Penyakit yang diakibatkan oleh pembuluh darah kaki yang melebar karena tekanan darah, sehingga fungsinya sedikit terganggu dan mengakibatkan pembuluh darah jadi terlihat.

8.     Arterosklerosis
Arterosklerosis yaitu pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak berbentuk plak (kerak) yaitu jaringan ikat berserat dan sel-sel otot polos yang di infiltrasi oleh lipid (lemak)

9.     Ambolus
Ambolus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang bergerak.

10.            Trombus
Trombus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang tidak bergerak.

11.             Erithroblastosis
Erithroblastosis fetalis yaitu rusaknya eritrosit bayi/janin akibat aglutinasi dari antibodi yang berasal dari ibu.

12.             Hipertensi
Hipertensi yaitu tekanan darah tinggi akibat arteriosklerosis.

13.             Hipotensi
Hipotensi yaitu tekanan darah rendah (di bawah normal).

14.             Anemia pernisiosa
Anemia pernisiosa ( anemia addison ), adalah suatu penyakit yang disebabkan ketidakmampuan menyerap vitamin B12.

15.             Jantung Koroner
Jantung Koroner yaitu penyakht jantung yang disebabkan oleh adanya gumpalam di dalam arteri coronaria ( nadi tajuk ).

16.             Sklerosis
Sklerosis adalah penyakht pengerasan dan penyumbatan pembuluh darah akibat penimbunan lemak dan penimbunan senyawa kapur

17.             Aneurisma
Aneurisma yaitu penyakht pelebaran pembuluh arteri karena lemahnya dinding pembuluh.