SISTEM GERAK
Manusia memiliki kemampuan untuk
bergerak dan melakukan aktivitas, seperti berjalan, berlari, menari dan
lain-lain. Bagaimana manusia dapat melalakukan gerakan ? Kemampuan melakukan
gerakan tubuh pada manusia didukung adanya sistem gerak, yang merupakan hasil
kerja sama yang serasi antar organ sistem gerak, seperti rangka (tulang),
persendian, dan otot.
Fungsi rangka (tulang) adalah
sebagai alat gerak pasif, yang hanya dapat bergerak bila dibantu oleh otot.
Berdasarkan bentuknya tulang dibedakan menjadi tulang pipa, tulang pipih,
tulang pendek, sedangkan berdasarkan pada zat penyusun dan sturkturnya tulang
dibedakan menjadi tulang rawan dan tulang keras.
Fungsi persendian adalah
menghubungkan antara tulang yang satu dengan tulang yang lainnya.
Fungsi otot adalah sebagai alat
gerak aktif, yang dapat menggerak- kan organ lain sehingga terjadi suatu
gerakan.
Gerak
Salah satu ciri dari makhluk hidup
adalah bergerak. Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau
perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk
hidup akan bergerak bila aka impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian
atau seluruh bagian tubuhnya. Pada hewan dan manusia dapat mewakili
pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata.
Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem
gerak.
Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang
dilakukan tidak akan terlihat oleh kasat mata karena terjadi di dalam suatu
organ atau sel tumbuhan. Dengan demikian tidak dapat disamakan arti gerak pada
seluruh makhluk hidup. Gerak pada tumbuhan juga melibatkan alat gerak, tetapi
alat gerak yang digunakan tergantung dari impuls atau rangsangan yang mengenai
sel/jaringan/organ tumbuhan tersebut.
Alat Gerak
Alat-alat gerak yang digunakan pada
manusia dan hewan ada 2 macam yaitu alat gerak pasif berupa tulang dan alat
gerak aktif berupa otot. Kedua alat gerak ini akan bekerja sama dalam melakukan
pergerakan sehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak.
Tulang disebut alat gerak pasif
karena tulang tidak dapat melakukan pergerakkannya sendiri. Tanpa adanya alat
gerak aktif yang menempel pada tulang, maka tulang-tulang pada manusia dan
hewan akan diam dan tidak dapat membentuk alat pergerakan yang sesungguhnya.
Walaupun merupakan alat gerak pasif tetapi tulang mempunyai peranan yang besar
dalam sistem gerak manusia dan hewan.
Otot disebut alat gerak aktif karena
otot memiliki senyawa kimia yaitu protein aktin dan myosin yang bergabung
menjadi satu membentuk aktomiosin. Dengan aktomiosin inilah otot dapat
bergerak. Sehingga pada saat otot menempel pada tulang dan bergerak dengan
otomatis tulang juga akan bergerak.
Dengan memiliki aktomiosin ini maka
otot mempunyai sifat yang lentur/fleksibel dan mempunyai kemampuan untuk
memendekkan serabut ototnya (pada saat kontraksi) dan memanjangkan serabut
ototnya (pada saat relaksasi/kembali pada posisi semula)
A. Rangka
(Tulang)
Rangka atau tulang pada tubuh
manusia termasuk salah satu alat gerak pasif karena tulang baru akan bergerak
bila digerakkan oleh otot. Sedangkan unsur pembentuk tulang pada manusia adalah
unsur kalsium dalam bentuk garam yang direkatkan oleh kalogen.
Tulang-tulang yang bergabung
menjadi satu kasatuan disebut rangka atau skeleton. Berdasarkan letaknya
skeleton dibedakan menjdi 2 jenis :
Ø Eksoskeleton
Yaitu
rangka yang terdapat di luar tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis ini terdapat
hampir di semua jenis Invertebarta tingkat rendah kecuali Protozoa,
Invertebrata tingkat tinggi kecuali Phyllum Mollusca, Class Chepalopoda,
species Loligo sp/cumi-cumi.
Ø Endoskeleton
Yaitu
rangka yang terdapat di dalam tubuh makhluk hidup. Skeleton jenis ini terdapat
pada seluruh Vertebrata, Class Pisces, Amphia, Reptilia, Aves dan Mammalia (PARAM)
kecuali Reptilia jenis Kura-kura dan Penyu. Selain itu terdapat juga di pada
hewan Invertebrata Phyllum Mollusca, Class Cephalopoda, species Loligo sp/cumi-cumi.
Dalam perkembangannya bentuk tulang
dan rangka tubuh yang disusun nya dapat mengalami kelainan yang disebabkan oleh
gangguan yang dibawa sejak lahir, infeksi penyakit, faktor gizi atau posisi
tubuh yang salah. Hubungan antar tulang yang satu dengan tulang yang lainnya,
dihubung- kan oleh persendian (sendi). Pada manusia terdapat tiga (3) bentuk
persendian, yaitu sendi mati, sendi kaku dan sendi gerak
1.
Macam-Macam
Organ Penyusun Sistem Gerak
Kerangka pada tubuh manusia memiliki
fungsi yang sangat penting, yaitu :
v
sebagai penegak tubuh
v
sebagai pembentuk tubuh
v
sebagai tempat melekatnya otot (otot
rangka)
v
sebagai pelindung bagian tubuh yang
penting
v
sebagai tempat pembentukkan sel
darah merah
v sebagai alat gerak pasif
Kerangka manusia dapat dikelompokan
menjadi 3 yaitu :
·
Bagian Tengkorak
·
Bagian Badan
·
Bagian Anggota Gerak
I.
Bagian
Tengkorak (Kepala)
tersusun dari tulang pipih yang berfungsi sebagai tempat
pembuatan sel-sel darah merah dan sel-sel darah putih.
terdiri dari :
1 tulang dahi
2 tulang tapis
2 tulang hidung
2 tulang ubun-ubun
2 tulang pipi
|
2 tulang langit-langit
2 tulang baji
2 tulang pelipis
2 tulang air mata
2 tulang rahang atas
|
1 tulang lidah
1 tulang tengkorak
2 tulang rahang bawah
|
II.
Bagian
Badan
Bagian badan terbagi menjadi 5
kelompok, yaitu :
a)
Ruas-ruas tulang belakang ( 33 ruas
)
b)
Tulang rusuk ( 12 pasang )
7 pasang tulang rusuk sejati
3 pasang tulang rusuk palsu
2 pasang
tulang rusuk melayang
c)
Tulang dada, terdiri dari :
tulang hulu
tulang badan
tulang pedang-pedangan
d)
Gelang bahu terdiri dari :
2 tulang selangka (kiri dan kanan)
2
tulang belikat (kiri dan kanan)
e)
Gelang panggul terdiri dari :
2 tulang duduk (kiri dan kanan)
2 tulang usus (kiri dan kanan)
2 tulang kemaluan (kiri dan kanan)
III.
Bagian
Anggota Gerak
Anggota gerak dapat dibagi menjadi 2
bagian, yaitu :
a)
anggota gerak atas (tangan kiri dan
kanan) terdiri dari :
2 tulang pengumpil
2 tulang lengan atas
2 tulang hasta
16 tulang pergelangan tangan
10 tulang telapak tangan
28
uas tulang jari tangan
b)
anggota gerak bawah (kaki kiri dan kanan) terdiri dari :
2 tulang paha
2 tulang tempurung lutut
2 tulang kering
2 tulang betis
14 tulang pergelangan kaki
10 tulang telapak kaki
28 ruas tulang jari kaki
2. Jenis dan Fungsi Tulang
Menurut jenisnya tulang pada manusia
dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
a.
Tulang Rawan
Tulang rawan tersusun dari sel-sel
tulang rawan, ruang antar sel tulang rawan banyak mengandung zat perekat dan
sedikit zat kapur, bersifat lentur.
Tulang rawan banyak terdapat pada
tulang anak kecil dan pada orang dewasa banyak terdapat pada ujung tulang
rusuk, laring, trakea, bronkus, hidung, telinga, antara ruas-ruas tulang
belakang.
Mengapa bila anak-anak mengalami
patah tulang, cepat menyambung kembali ? Hal ini dikarenakan pada anak-anak
masih banyak memiliki tulang rawan, sehingga bila patah mudah menyambung
kembali.
Proses perubahan tulang rawan
menjadi tulang keras, disebut osifikasi.
b.
Tulang
Keras
Tulang
keras dibentuk oleh sel pembentuk tulang (osteoblas)ruang antar sel tulang
keras banyak mengandung zat kapur, sedikit zat perekat, bersifat keras.
Zat
kapur tersebut dalam bentuk kalsium karbonat (CaCO3)dan kalsium
fosfat ( Ca(PO4)2) yang diperoleh atau dibawa oleh darah.
Dalam
tulang keras terdapat saluran havers yang didalamnya terdapat pembuluh darah
yang berfungsi mengatur kehidupan sel tulang.
Tulang
keras berfungsi untuk menyusun sistem rangka. Contoh tulang keras antara lain:
v
tulang paha tulang lengan
v
tulang betis
v
tulang selangka
3.
Bentuk
Tulang
Menurut bentuknya tulang terbagi 3
macam, yaitu :
- Tulang
Pipa
Bentuknya bulat, panjang dan
tengahnya berongga
Contohnya :
·
tulang paha
·
tulang lengan atas
·
tulang
jari tangan
- Tulang Pipih
Bentuknya pipih ( gepeng )
Contohnya :
·
tulang belikat
·
tulang dada
·
tulang
rusuk
- Tulang Pendek
Bentuknya pendek dan bulat
Contohnya :
·
ruas-ruas tulang belakang
·
tulang pergelangan tangan
·
tulang pergelangan kaki
4.
Persendian
Pada kerangka tubuh manusia terdapat
kurang lebih 200 tulang yang saling berhubungan. Hubungan antar tulang disebut
sendi atau artikulasi. Pada sistem gerak manusia, persendian mempunyai peranan
penting dalam proses terjadinya gerak.
Menurut sifat gerakannya persendian
(sendi) dapat dibedakan menjadi tiga (3 macam) yaitu :
a.
Sendi Mati
yaitu persendian yang tidak memiliki
celah sendi sehingga tidak memungkinkan terjadinya pergerak kan, misalnya
persendian antar tulang tengkorak.
b.
Sendi Kaku
yaitu persendian yang terdiri dari
ujung-ujung tulang rawan, sehingga masih memungkinkan terjadinya gerak yang
sifatnya kaku, misalnya persendian antara ruas- ruas tulang sendi kaku
c.
Sendi Gerak
yaitu persendian yang terjadi pada
tulang satu dengan tulang yang lain tidak dihubungkan dengan jaringan sehingga
terjadi gerakan yang bebas.
Sedangkan sendi gerak dapat
dibedakan menjadi 6 macam, tetapi pada saat ini hanya akan dibahas 4 macam
sendi, diantaranya :
1)
Sendi Engsel
yaitu persendian yang dapat
digerakan kesatu arah.
Contohnya :
v
persendian antara tulang paha dengan
tulang betis
v
persendian antara tulang lengan
dengan tulang hasta
2)
Sendi Putar
yaitu persendian yang dapat
digerakan secara berputar
Contohnya :
·
persendian antara tulang leher
dengan tulang atlas
·
persendian antara hasta dengan
tulang pengumpil
3)
Sendi Peluru
yaitu persendian yang dapat
digerakan kesegala arah
Contohnya :
Ø
persendian antara gelang bahu dengan
tulang lengan atas
Ø
persendian antara gelang panggul
dengan tulang paha
4)
Sendi Pelana
yaitu persendian yang dapat
digerakan kedua arah
Contohnya :
§
persendian pada ibu jari tangan
§
persendian antara tulang pergelangan
tangan dengan Tulang tapak tangan
B.
Otot
Coba perhatikan apa yang akan
terjadi apabila manusia tidak Memiliki otot ?
Manusia tidak akan dapat melakukan
pergerakan, sebab otot merupakan alat gerak aktif yang sangat penting bagi
manusia.
Menurut jenisnya, ada 3 macam otot,
yaitu :
a. Otot polos
b. Otot lurik
c. Otot jantung
- Ciri-Ciri Otot
- Ciri-ciri otot polos
1)
bentuknya gelondong, kedua ujungnya
meruncing dan dibagian tengahnya menggelembung
2)
mempunyai satu inti sel
3)
tidak memiliki garis-garis melintang
(polos)
4)
bekerja diluar kesadaran, artinya
tidak dibawah pe tah otak, oleh karena itu otot polos disebut sebagai otot tak
sadar.
5)
terletak pada otot usus, otot
saluran peredaran darah otot saluran kemih, dll.
- Ciri-ciri otot lurik
1)
bentuknya silindris, memanjang
2)
tampak adanya garis-garis melintang
yang tersusun seperti daerah gelap dan terang secara berselang-seling ( lurik )
3)
mempunyai banyak inti sel
4)
bekerja dibawah kesadaran, artinya
menurut perintah otak, oleh karena itu otot lurik disebut sebagai otot sadar.
5)
terdapat pada otot paha, otot betis,
otot dada, otot
- Ciri-ciri otot jantung
1)
otot jantung ini hanya terdapat pada
jantung. Struk turnya sama seperti otot lurik, gelap terang secara berselang
seling dan terdapat percabangan sel.
2)
kerja otot jantung tidak bisa
dikendalikan oleh kemauan kita, tetapi bekerja sesuai dengan gerak jantung.
Jadi otot jantung menurut bentuknya seper Ti otot lurik dan dari proses
kerjanya seperti otot polos, oleh karena itu disebut juga otot spesial.
- Gerak dan Kerja Otot
a.
Kerja Otot Manusia
Otot manusia bekerja dengan cara
berkontraksi sehingga otot akan memendek, mengeras dan bagian tengahnya
menggelembung membesar). Karena memendek maka tulang yang dilekati oleh
otot tersebut akan tertarik atau terangkat. Kontraksi satu macam otot hanya
mampu untuk menggerakkan tulang kesatu arah tertentu. Agar tulang dapat kembali
ke posisi semula, otot tersebut harus mengadakan relaksasi dan tulang harus ditarik
ke posisi semula. Untuk itu harus ada otot lain yang berkontraksi yang
merupakan kebalikan dari kerja otot pertama. Jadi, untuk menggerakkan tulang
dari satu posisi ke posisi yang lain, kemudian kembali ke posisi semula
diperlukan paling sedikit dua macam otot dengan kerja yang berbeda.
Berdasarkan cara kerjanya, otot
dibedakan menjadi otot antagonis dan otot sinergis. otot antagonis menyebabkan
terjadinya gerak antagonis, yaitu gerak otot yang berlawanan arah. Jika otot
pertama berkontraksi dan otot yang kedua berelaksasi, sehingga menyebabkan
tulang tertarik / terangkat atau sebaliknya. Otot sinergis menyebabkan
terjadinya gerak sinergis, yaitu gerak otot yang bersamaan arah. Jadi kedua
otot berkontraksi bersama dan berelaksasi bersama.
1)
Gerak Antagonis
Contoh gerak antagonis yaitu kerja
otot bisep dan trisep pada lengan atas dan lengan bawah.
Otot bisep adalah otot yang
mempunyai dua tendon (dua ujung) yang melekat pada tulang dan terletak di
lengan atas bagian depan.
Otot trisep adalah otot yang
mempunyai tiga tendon (tiga ujung) yang melekat pada tulang dan terletak di
lengan atas bagian belakang.
Untuk mengangkat lengan bawah, otot
bisep berkontraksi dan otot trisep berelaksasi.
Untuk menurunkan lengan bawah, otot
trisep berkontraksi dan otot bisep berelaksasi.
2)
Gerak Sinergis
Gerak sinergis terjadi apabila ada 2
otot yang bergerak dengan arah yang sama.
Contoh :
v
gerak tangan menengadah dan
menelungkup.
Gerak ini terjadi karena kerja sama
antara otot pronator teres dengan otot pronator kuadratus.
v
gerak tulang rusuk akibat kerja sama
otot-otot antara tulang rusuk ketika kita bernapas.
C.
Kelainan
Tulang dan Otot
1.
Kelainan Pada Tulang (Rangka)
Kelainan dan gangguan pada tulang
dapat disebabkan oleh beberapa Faktor, misalnya karena kelainan yang dibawa
sejak lahir, infeksi penyakit, karena makanan atau kebiasaan posisi tubuh yang
salah. Beberapa contoh kelainan pada tulang dan rangka, antara lain :
- Kifosis
Yaitu kelainan tulang punggung membengkok ke depan,
dikarenakan kebiasaan duduk/bekerja dengan posisi membungkuk.
- Skoliosis
Yaitu kelainan tulang punggung membengkok ke samping, ini
dapat tejadi pada orang yang menderita sakit jantung yang menahan rasa
sakitnya, sehingga terbiasa miring dan mengakibatkan tulang pung- gungnya
menjadi miring.
- Lordosis
Yaitu kelainan tulang punggung membengko ke belakang,
dikarenakan kebiasaan tidur yang pinggangnya diganjal bantal.
- Rakhitis
Yaitu kelainan pada tulang akibat kekurangan vitamin D,
sehingga kakinya berbentuk X atau O
- Polio
Yaitu kelainan pada tulang yang disebabkan oleh virus,
sehingga keadaan tulangnya mengecil dan abnormal.
2.
Kelainan Pada Otot
Kelainan otot pada manusia dapat
diakibatkan adanya gerak dan kerja otot. Hal Ini dapat terjadi akibat gangguan
faktor luar maupun faktor dalam.
Faktor luar dapat diakibatkan karena
kecelakaan dan serangan penyakit, sedang faktor dalam bisa terjadi karena
bawaan atau kesalahan gerak akibat otot yang tidak pernah dilatih.
Beberapa contoh kelainan pada otot,
diantaranya :
- tetanus
kelainan otot yang tegang terus menerus yang disebabkan oleh racun
bakteri.
- atrofi
otot kelainan yang menyebabkan otot mengecil akibat serangan virus polio
atau karena otot tidak difungsikan lagi untuk bergerak, akibat lumpuh
- kaku
leher (stiff) Kelainan yang terjadi karena gerak hentakan yang menyebabkan
otot Trapesius meradang.
- kram
kelainan otot yang terjadi karena aktivitas otot yang terus menerus
sehingga otot menjadi kejang.
- keseleo
(terkilir) kelainan otot yang terjadi jika gerak sinergis salah satu otot
bekerja berlawanan arah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar