DAMPAK
NEGATIF KEBIASAAN MENGONSUMSI
JUNK FOOD
MAKALAH
OLEH:
1. ADVENSIA GLORI M. (01)
2. BAYU YULI K. (06)
3. RAGIL PALGUNADI (
-- )
4. UMMU KHAIRIYAH (32)
XI IPA 1
SMA N 2 KLATEN
2013-2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur
penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas izin-Nyalah sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini sebagaimana mestinya.
Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh guru Bahasa Indonesia di SMA N
2 Klaten. Penulisan makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan dan
pengetahuan para pembaca tentang dampak negative dari kebiasaan mengonsumsi Junk Food.
Penulis
menyadari bahwa makalah ini tidak dapat dirampungkan tanpa ada dukungan dari
berbagai pihak, terutama dari guru pembimbing. Untuk itu, penulis mengucapkan
terima kasih yang tak terhingga, semoga segala bantuan yang telah diberikan
dapat bernilai ibadah disisi Allah SWT.
Tentunya
dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari segala kekurangan. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan
makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
terutama bagi diri penulis.
Klaten, 22 Januari 2014
Penulis
DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. ManfaatPenulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Junk Food
B. Jenis-Jenis Junk Food
C. Bahan yang
Terkandung dalam Junk Food
D. Dampak Negatif Kebiasaan Mengonsumsi Junk Food
BAB III PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tahukah Anda
bahwa bahan-bahan yang terkandung dalam makanan instan itu berbahaya? Dalam
usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berusaha memenuhi kebutuhan
primernya, dan salah satu kebutuhan primer tersebut adalah makanan.
Pada zaman dahulu peranan makanan instan (junk food) bagi para nenek moyang
kita belum ada, karena pada zaman dahulu mereka lebih memilih menanam atau
beternak sendiri untuk memenuhi bahan pangan yang mereka butuhkan. Tidak hanya
sekedar untuk memenuhi bahan pangan tetapi mereka dapat menjualnya sebagai
penambah penghasilan. Dari tahun ke tahun dapat dirasakan perkembangan jenis-jenis
makanan terutama di negara kita sendiri yang berkembang dengan pesat, salah
satunya makanan instan (junk food) karena pengaruh akan makanan luar negeri
yang di perkenalkan di Indonesia dan sesuai dengan selera orang Indonesia.
Makanan
instan tergolong makanan yang sangat digemari oleh masyarakat terutama bagi
para remaja. Makanan ini sangat beragam dari mulai makanan ringan hingga
makanan yang termasuk dalam makanan utama, karena di dalam kemasan sering kita
lihat bahan yang disertakan mengandung karbohidrat. Tetapi jangan menganggap
makanan ini sangat bergizi bagi tubuh kita karena kita tidak tahu pasti apa
saja bahan yang terkandung di dalamnya. Bahkan kita juga tidak tahu bagaimana
nantinya tubuh kita apabila kita terus menerus mengkonsumsi makanan instan ini.
Dan tahukah kalian bahwa dalam satu kemasan junk food terdapat berbagai macam
bakteri berbahaya? Mulai dari bahan makanannya, bumbunya serta kemasannya.
Bakteri-bakteri ini akan sangat berbahaya bagi tubuh kita. Apabila kita
mengkonsumsinya secara berlebihan, bisa-bisa kita terkena penyakit atau malah
berakibat fatal yang berakhir pada kematian.
Sejak abad ke-19, ilmu pangan telah
mengetahui cara mengisolasi protein, lemak dankarbohidrat dari makanan utuh.
Perkembangan ini menyebabkan penciptaan junk food. Saat ini,
100% junk food buatan telah dijual sebagai makanan
sebenarnya. Namun tidak semua makanan yang diproses adalah junk food.
Makanan yang diproses sangat sulit dihindari pada zaman modern ini. Junk food, dengan demikian,harus dianggap
sebagai makanan yang diproses secara ekstrim.
Junk food adalah istilah
informal yang diterapkan untuk beberapa makananyang dianggap memiliki nilai
gizi sedikit atau tidak ada, untuk produk dengan nilaigizi, tetapi yang juga
memiliki bahan-bahan dianggap tidak sehat ketika dimakansecara teratur, atau
untuk mereka yang dianggap tidak sehat untuk dikonsumsi samasekali.
Industri pengolahan makanan modern
telah berhasil meyakinkan publik bahwa mereka mendapatkan nilai gizi
dari makanan olahan, padahal tidak. Denganmenghasilkan cita rasa yang
enak, junk food yang mengandung banyak lemak, garam,dan gula, termasuk
bahan tambahan dan bahan adiktif sintetik dapat berpotensi menimbulkan banyak
penyakit, dari yang ringan sampai yang berat, seperti obesitas, diabetes,
rematik, hipertensi, serangan jantung, struk, dan kanker. Saat ini
penyakit- penyakit degeneratif tersebut tidak hanya diderita orang tua
yang sudah berumur, tetapi juga anak muda.
B. Rumusan Masalah
Sehubungan dengan judul makalah ini, penulis merumuskan pokok-pokok sebagai
berikut:
1. Apakah pengertian junk food?
2. Apa saja jenis junk food?
3. Apa saja bahan yang terkandung dalam junk food?
4. Bagaimanakah damapak negatif dari kebiasaan mengonsumsi Junk Food?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan
memilih tema ini yaitu untuk:
1. Memberikan wawasan kepada para pelajar yang belun paham mengenai junk food.
2. Mengetahui jenis-jenisyang tergolong junk food.
3. Mengetahui bahan yang
terkandung dalam junk food.
4. Mengetahui dampak negatif kebiasaan mengonsumsi junk food.
D. Manfaat Penulisan
Adapun
manfaat dari penulisan makalah ini, yaitu sebagai sumber referensi bagi penulis selanjutnya. Makalah ini juga
diharapkan dapat bermanfaat bagi peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya
makanan yang sehat terhadap tubuh.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Junk Food
Junk food adalah makanan yang mempunyai kalori
tinggi tapi nilai gizinya sedikit alias minim atau sama sekali tidak ada nilai
gizinya. Junk food ada didalam makanan yang tinggi kadar garamnya, tinggi fat,
mengandung soda, makanan yang mengandung bahan aditif (pengawet, pewarna,
pemanis buatan, penambah cita rasa), makanan yang dimasak terlalu
lama/dihangatkan berulang-ulang. Jenis makanan olahan (dalam kaleng) maupun
snack (asin maupun manis) yang sering kita dijumpai mengandung bahan-bahan
tersebut.
Junk food tidak hanya terdapat dalam makanan
western (Pizza, hamburger, french fries,) makanan dinegeri kita sendiri pun
banyak yang tergolong junk food. Gudeg, rendang, dan jenis-jenis masakan yang
dimasak dalam jangka waktu lama, camilan goreng usus goreng, kulit ayam
digoreng kering, jenis-jenis keripik asin dan manis, gorengan dipinggir jalan,
nilai gizinya sudah berkurang kadang nyaris hilang. Beberapa sumber zat gizi,
berubah nilai gizinya jika diolah dengan cara tertentu, proses memasak dengan
pemanasan yg tinggi seperti di goreng, dipanggang/bake. Misal telur + gula +
tepung diolah menjadi cookies, cake, harus melalui proses yang panjang ini akan
mengakibatkan nilai gizi yang terkandung dari masing-masing bahan menjadi
hilang atau berkurang.
Junk food selalu ada disekitar kita, bahkan
dimeja makan kita sekalipun. Untuk menghindari junk food, hindari atau kurangi
konsumsi makanan olahan (sosis, corned, bakso, nugget dan sejenisnya), kue-kue
yg banyak menggunakan produk-produk olahan (cake, roti, cookies), minuman
bersoda (soft drink), masakan yang dimasak berulang-ulang, masakan yang
mengandung fat tinggi (berlemak, bersantan, digoreng), fast food dan
teman-temannya.
Makanan apa
yang biasa Anda bawa saat berwisata? Pasti kita tidak lupa akan makanan ringan,
karena makanan ini yang sangat praktis dibawa dan enak dimakan meskipun tidak
mengenyangkan. Makanan ringan termasuk dalam salah satu jenis junk food.
Junk food sendiri adalah istilah untuk makanan siap saji yang disiapkan
atau disajikan dengan cepat dan mudah. Makanan ini banyak digemari dari mulai
anak kecil (balita), remaja hingga orang tua, karena rasanya yang bervariatif
serta praktis dalam penyajiannya. Berbagai macam makanan ini antara lain
seperti pengganti makanan utama, makanan ringan, minuman, bumbu-bumbu dapur,
buah kalengan, dan masih banyak lainnya. Makanan ini sangat berbahaya bagi
tubuh kita apabila dikonsumsi setiap hari.
Makanan siap saji sangat mudah ditemui di toko-toko ataupun swalayan,
karena harganya yang relatif murah dan makanan ini sering dicari para konsumen.
Oleh karena itu, mulai banyak produk rumahan yang memproduksi berbagai olahan
makanan siap saji walaupun tanpa takaran yang pas atau tanpa mempedulikan
aturan AKG. Dan mereka biasanya memperjualkan produk mereka di toko-toko
rumahan. Biasanya pada saat orang tua mengajak anaknya belanja di swalayan,
mereka membiarkan anaknya memilih makanan yang mereka suka. Padahal di swalayan
tersedia bermacam-macam makanan siap saji dengan berbagai pilihan. Dan pada
usia anak yang relatif butuh perhatian pola makan, apabila dibiarkan mereka
akan memilih untuk dibelikan makanan siap saji, seperti chiki (makanan ringan)
karena anak-anak menyukai makanan ini.
Dalam pengolahan makanan siap saji, ada yang perlu diolah terlebih dahulu
sebelum disajikan, ada juga yang bisa disajikan secara langsung tanpa perlu
diolah kembali. Jenisnya tidak hanya makanan saja, tetapi minuman pun juga.
Untuk minuman biasanya bisa langsung dikonsumsi, yang disajikan dalam gelas,
botol dan kaleng. Tapi ada juga yang perlu diolah terlebih dahulu biasanya
dikemas dalam plastik. Sedangkan dalam makanan, kebanyakan harus diolah
terlebih dahulu (biasanya untuk pengganti makanan utama), dan ada juga tanpa
proses pengolahan kembali (biasanya dalam makanan ringan).
Istilah junk
food diberikan pada makanan yang tidak memiliki nilai nutrisi yang baik atau makanan yang sebetulnya kandungan
nutrisinya cukup tapi mengandung
zat-zat yang tidak sehat kalau dikonsumsi terus-menerus. Karena tidak
memiliki nutrisi yang baik, maka junk food tidak berguna bagi tubuh
apabiladikonsumsi. Makanan junk food biasanya lebih banyak mengandung
kalori, gula,garam dan lemak yang sangat tinggi.
B. Jenis-Jenis Junk Food
Kepopuleran makanan cepat saji yang
telah merebut hampir semua segmen di masyarakat dari semua umur dan sudah tidak
asing dengan jajanan seperti fried chicken, french fries,
hamburger, pizza dan sejenisnya. Termasuk juga donat
impor yang berukuran besar dengan macam-macam citarasa, cemilan ekstruksi
(semacam chiki), minuman bersoda, minuman kola, es krim, milkshake, minuman kopi dengan
"float" krim, coklat dan sebagainya. Makanan-minuman keren tersebut
memang sangat mudah ditemui di mall-mall, plaza dan pertokoan besar di pusat
dan pinggiran kota. Dan agaknya telah membudaya dan menjadi santapan elit, terutama
bagi kaum muda perkotaan. Tapi, tahukah kita bahwa jenis-jenis jajanan yang
ditawarkan resto-resto di atas termasuk atau sangat berpotensi sebagai junk-food? Alias makanan sampah? Mengapa
makanan sampah? Produk pangan disebut junk-food jika kandungan nutrisinya
sangat rendah atau kalorinya terlalu tinggi dan hanya mengandalkan rasanya yang
enak.
Ciri-ciri
golongan junk-food adalah
ü makanan berkadar garam tinggi;
ü bergula tinggi;
ü berlemak tinggi;
ü kandungan nutrisi lainnya tipis, seperti protein, vitamin dan mineral;
ü mengandung banyak sodium (garam-garaman);
ü lemak jenuh dan kolesterol mengutamakan citarasa.
secara
ekonomi menguntungkan karena populer, sedangkan nilai gizinya prioritas ke
sekian. Akibat mengutamakan citarasa tersebut junk-food mengandung banyak
lemak, garam dan gula, termasuk bahan tambahan pangan atau aditif sintetik
untuk menimbulkan citarasa (seperti MSG). Maka junk-food berpotensi menimbulkan
banyak penyakit, dari yang ringan sampai berat, seperti obesitas, rematik
akibat penimbunan asam urat, tekanan darah tinggi, serangan jantung koroner,
stroke dan kanker.
Banyak orang
yang keliru menganggap bahwa fast food merupakan junk food. Padahal sebenarnya fast food memiliki kandungan
nutrisi yang baik bagitubuh. Namun apabila terlalu berlebihan dalam
mengkonsumsi fast food, maka fast food tersebut akan menjadi junk food bagi tubuh kita. Jadi tidak semua
fast food seperti fried chicken, hamburger, pizza, dan lain-lain
merupakan junk food. Makanan-makanan tersebut dapat menjadi junk
food apabila dikonsumsi secara berlebihan dan terus-menerus. Karena
itu bukan berarti bahwa semua restoran-restoran fast food menjual junk
food. Makanan-makanan fast food yang dibuat sendiri di rumah juga akan menjadi junk food apabila dikonsumsi berlebihan. Bahkan makanan-makanan yang
seharusnya menyehatkan bias berubah menjadi junk food.
Menurut WHO ada 10 jenis makanan
yang tergolong sebagai junk food, yaitu:
a. Makanan gorengan
Makanan
gorengan golongan makanan ini pada umunya kandungan kalorinya tinggi, kandungan
lemak/minyak dan oksidanya tinggi.
b. Makanan kalengan
Baik yang berupa buah kalengan atau
daging kalengan, kandungan gizinya sudah banyak dirusak, terlebih
kandungan vitaminnya hampir seluruhnya mengalami penurunan baik kualitas
maupun kuantitas dari bahan asalnya. Terlebih dari itukandungan proteinnya
telah mengalami perubahan sifat hingga penyerapannya diperlambat. Nilai gizinya
jauh berkurang. Selain itu banyak buah kalengan berkadar gula tinggi dan
diasup ke tubuh dalam bentuk cair sehingga penyerapannya sangat cepat.
c. Makanan
asinan
Dalam proses
pengasinan dibutuhkan penambahan garam secara signifikan dan penambahan
ammonium nitrit, hal mana dapat mengakibatkan kandungan garam makanan tersebut
melewati batas.
d. Makanan
daging yang diproses
Dalam makanan golongan tersebut
mengandung garam nitrit, pengawet/ pewarna dan lain-lain.
e. Makanan daging berlemak dan jerohan
Walaupun
makan ini mengandung kadar protein yang baik serta vitamin dan mineral, tetapi
mengandung lemak jenuh dan kolestrol.
f. Makanan olahan keju
g. Mie instant
Makanan ini
tergolong makanan tinggi garam, miskin vitamin, mineral, dan mengandung trans
lipid.
h. Makanan yang dipanggang/dibakar
Golongan ini
mengandung zat-zat karsinogenik.
i. Sajian manis
beku
Golongan ini
punya 3 masalah karena mengandung mentega tinggi, kadar gula tinggi,
temperature rendah.
j.
Manisan
kering
Mengandung garam nitrat. Dalam tubuh
bergabung dengan ammonium menghasilkan zat karsiogenik juga mengandung esen
sebagai tambahan, serta mengandung garam tinggi.
C. Bahan yang
Terkandung dalam Junk Food
Junk food sering disebut-sebut
tidak sehat bagi tubuh. Hal ini dikarenakan, kandungan nutrisi junk
food sangat rendah atau kalori terlalu tinggi dan hanya mengandalkan
rasanya yang enak. Umumnya yang termasuk dalam golongan junk food adalah makanan berkadar garam
(sodium) tinggi, bergula tinggi, berlemak jenuh,dan kolesterol tinggi, namun
kandungan nutrisi lainnya seperti protein, vitamin, dan mineral sangat sedikit.
Mengonsumsi
makanan siap saji (junk food) secara berlebihan sangat berisiko bagi kesehatan.
Terlebih makanan ini mengandung berbagai bahan kimia yang tidak baik bagi tubuh
kita. Bahan-bahan kimia tersebut antara lain pewarna makanan, pengawet,
penyedap, pemanis, lemak jenuh dan lemak trans (trans fat). Makanan ini umumnya
juga tidak cukup mengandung vitamin C, zat besi, garam asam folat, dan
riboflavin, kurang serat, tinggi kalori, lemak, serta garam.
Tahukah Anda
bahwa tubuh kita memerlukan sejumlah jenis lemak tertentu yang bermanfaat?
Lemak tak jenuh ganda dan lemak tak jenuh tunggal sangat diperlukan oleh tubuh
kita yang dapat ditemukan pada kacang-kacangan, minyak ikan dan minyak sayur.
Tetapi dalam berbagai produk seperti mentega, pastri dan fast food, lemak yang
bermanfaat bagi tubuh kita diganti dengan lemak yang berbahaya bagi tubuh kita,
yakni seperti lemak trans dan lemak jenuh. Bahayanya yang akan didapat apabila
semakin banyak kita mangonsumsi makanan yang mengandung lemak trans, maka
semakin besar pula dampak buruk yang timbul.
Yang
dimaksud lemak trans ini adalah jenis lemak yang dapat ditemukan pada bentuk
artifisal dalam produk-produk pastri. Sebagian besar lemak trans disintetiskan
secara artifisal melewati proses kimia yang menambah hidrogen ke dalam minyak
sayur. Dalam bahasa sederhana, itu artinya mengubah minyak cair menjadi lemak
padat. Sangat berbahaya apabila kita
mengonsumsi makanan yang terdapat lemak trans ini, terlebih dalam mengonsumsinya
dilakukan dalam jangka waktu yang terbilang sering. Berbagai penyakit dapat
mengancam kesehatan kita, seperti penyakit jantung, meningkatkan risiko
mengidap depresi dan menurunkan kadar HDL kholestero.
D. Dampak
Negatif Kebiasaan Mengonsumsi Junk Food
Junk food
adalah kata ’slang’ untuk makanan dengan kandungan nutrisi yang rendah.
Biasanya junk food ini mengandung kadar garam, gula, lemak atau kalori
yang tinggi, tetapi rendah nutrisinya (rendah vitamin, mineral dan juga
serat). Harganya biasanya lebih murah daripada makanan yang sehat, dan
rasanya lebih enak (tetapi tidak sehat).
Efek junk food untuk kesehatan
a. Junk food
yang mengandung banyak gula, dapat merusak gigi dan menyebabkan terjadinya
kavitas (gigi berlubang).
b. Terlalu
sering makan makanan yang banyak gula, membuat kadar insulin dalam tubuh
tidak stabil, dan memicu terjadinya penyakit Diabetes Melitus / kencing
manis dikemudian hari.
c. Junk food
menyebabkan terjadinya obesitas (kegemukan) karena nilai kalori yang
tinggi. Obesitas akan meningkatkan resiko terjadinya penyakit Diabetes
Melitus/ kencing manis, penyakit jantung, pembuluh darah, stroke dan menyebabkan masalah sosial -
psikologis.
d. Makan
makanan tinggi lemak (terutama lemak jahat yang terdapat dalam junk
food) dapat meningkatkan kadar lemak dalam darah, dan meningkatkan resiko
untuk terjadinya aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah oleh plak lemak),
penyakit hipertensi/tekanan darah tinggi,
jantung dan kanker dikemudian hari.
e. Terlalu
banyak garam dapat memicu terjadinya penyakit hipertensi/tekanan darah
tinggi di masa yang akan datang.
f.
Pengawet,
pewarna, dapat merusak persarafan,
meningkatkan faktor resiko terjadinya kanker.
g. Makanan yang
mengandung MSG (mono sodium glutamat) atau zat penyedap rasa (biasanya ada
dalam junk food), dapat memberikan efek
samping : kemerahan pada kulit, sakit
kepala, mual-muntah, gejala asma,
sesak napas, gangguan mood, migren, serangan panik, jantung berdebar, kejang, atau depresi. Efek jangka panjangnya
adalah merusak otak, susunan saraf, dan retina.
Untuk menghasilkan cita rasa yang enak, junk
food mengandung banyak lemak, garam, dan gula, termasuk bahan tambahan
sehingga junk food berpotensi menimbulkan banyak penyakit, dari yang
ringan sampai yang berat, seperti obesitas, diabetes, rematik, hipertensi,
serangan jantung, struk, dan kanker. Saat ini penyakit- penyakit
degeneratif tersebut tidak hanya diderita orang tua yang sudah berumur, tetapi
juga anak muda.
1. Kelelahan fisik
Junk food tidak mengandung
nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk tetap sehat. Akibatnya, tubuh akan
merasakan kelelahan yang kronik dan kekurangan energi yang dibutuhkan untuk
memenuhi aktivitas rutin. Pada jangka waktu singkat, tingginya asupan lemak
dapat menyebabkan kemampuan kognitif yang berkurang dan
sulit berkonsentrasi.
2. Perubahan bentuk tubuh dan obesitas
Obesitas merupakan suatu penyakit
multifaktorial, yang terjadi akibat akumulasi jaringan lemak yang
berlebihan, sehingga dapat mengganggu kesehatan. Prevalensi obesitas ini
berhubungan erat dengan urbanisasi dan mudahnya mendapatkan makanan yang salah
satunya adalah fast food serta banyaknya jumlah makanan yang
tersedia.
Junk food mengandung jumlah
lemak yang tinggi, dan dengan penumpukan lemak dalam tubuh, berat badan akan
semakin bertambah dan terjadi obesitas. Dengan semakin bertambahnya berat
badan, maka seseorang semakin memiliki resiko untuk menderita penyakit kronis,
seperti diabetes, penyakit jantung, dan arthritis.
3. Diabetes
Seiring waktu, tingkat tinggi gula
dan karbohidrat sederhana dalam junk food dapat menyebabkan diabetes
tipe 2. Hal ini terjadi karena asupan gula yang tinggi dapat menyebabkan stress
metabolisme. Ketika mengonsumsi banyak gula putih halus dan karbohidrat sederhana,
tubuh harus memproduksi insulin untuk mencegah lonjakan berbahaya dalam
kadar gula darah. Seiring waktu, stress ini merusak kemampuan tubuh untuk
menggunakan insulin disekresikan oleh pankreas. Diet sehat dapat membantu menjaga sensitivitas insulin tubuh.
4. Jantung, hati, ginjal, dan saluran
Tingkat lemak dan garam yang tinggi
dalam junk food dapat berkontribusi menyebabkan penyakit jantung.
Peningkatkan kadar kolesterol darah akan menyebabkan hiperlipidemia dan
terbentuknya plak pada arteri (aterosklerosis) yang menyebabkan penyakit
jantung koroner. Berdasarkan survey WHO, usia rata-rata seseorang menderita
penyakit jantung koroner telah menurun dari usia 45 tahun menjadi 35
tahun.
Tingkat asam lemak trans yang
menyebabkan deposit lemak pada hati, berbagai bahan karsinogenik, dan esen
tambahan dapat menyebabkan penyakit dandisfungsi hati seiring dengan
berjalannya waktu.
Kelebihan asupan garam menyebabkan
penambahan beban ginjal yang menyebabkan hipertensi dan penyakit ginjal. Kadar
garam tinggi dapat merusak selaput lendir pada lambung dan usus sehingga
dapat menyebabkan radang lambung dan usus bagi orang yang mengonsumsi makanan
asin secara kontinu.
5. Kanker
Tingginya jumlah lemak jenuh serta
bahan-bahan karsinogenik yang terkandung dalam junk food akan
menimbulkan kanker, terutama kanker usus dan kanker payudara. Kanker
payudara merupakan pembunuh terbesar setelah kanker usus.
6. Adiksi
kalori
berlebih dapat
memicu respon adiktif di Otak.
Sifat adiktif makanan sampah itu seperti narkoba – memberi efek fly, tenang,
nyaman. Selain itu, kadar lemak yang dikandung makanan sampah dapat membuat
konsumen lepas kendali, salah satu ciri adiksi.
Sebuah studi oleh Paul Johnson dan
Paul Kenny di The Scripps Research Institute pada tahun 2008 menduga bahwa
konsumsi junk food mengubah
aktifitas otak dengan cara yang mirip dengan obat adiktif seperti kokain
atau heroin. Setelah beberapa minggu dengan akses tidak terbatas
akan junk food, pusat kesenangan pada otak tikus menjadi terdesensitisasi
sehingga memerlukan lebih banyak junk
food untuk mencapai kesenangan. Setelah junk
food digantikan dengan makanan sehat, tikus tersebut kelaparan selama 2
minggu daripada harus makan makanan yang bergizi.
7. Ibu hamil dan bayi
Mengonsumsi makanan tidak sehat
seperti junk food selama
masa hamil ataumenyusui tidak hanya berpotensi merugikan kesehatan ibu. Suatu
riset terhadap binatang mengindikasikan, konsumsi makanan tak sehat selama
hamil dan menyusui juga dapat menimbulkan kerugian jangka panjang pada
bayi.
8. Kadar Gula dan Garam yang tinggi
Untuk mencapai rasa lezat, biasanya masakan sampah
akan menambah porsi garam dan
atau gula pada makanan yang
disajikan. Selain itu, penyedap rasa MSG
juga diberikan dalam takaran tinggi plus diberi tambahan zat pewarna dan pengawet untuk
memperbaik tampilan makanan-makanan tersebut. Tanpa kita sadari, mengkonsumsi
makanan dan zat-zat yang terkandung didalamnya secara teratur akan mempercepat
tumpukan kolesterol yang tinggi. Penyakit yang umum disebabkan kolesterol tinggi adalah darah tinggi, Kegemukan, kadar gula
darah naik, serta Jantung.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
a. Junk food adalah istilah yang
mendeskripsikan makanan yang tidak sehat atau memiliki sedikit kandungan
nutrisi atau makanan
yang mempunyai kalori tinggi tapi nilai gizinya sedikit alias minim atau sama
sekali tidak ada nilai gizinya.
b. Ada berbagai macam jenis junk food yang
sering kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari yang dimulai dari makanan gorengan, makanan asinan, makanan
kalengan, mie instant, makanan daging berlemak, makanan yang
dipanggang/dibakar, dan sebagainya.
c. Mengonsumsi
makanan siap saji (junk food) secara berlebihan sangat berisiko bagi kesehatan.
Terlebih makanan ini mengandung berbagai bahan kimia yang tidak baik bagi tubuh
kita. Bahan-bahan kimia tersebut antara lain pewarna makanan, pengawet,
penyedap, pemanis, lemak jenuh dan lemak trans (trans fat). Makanan ini umumnya
juga tidak cukup mengandung vitamin C, zat besi, garam asam folat, dan
riboflavin, kurang serat, tinggi kalori, lemak, serta garam. Yang dimaksud
lemak trans ini adalah jenis lemak yang dapat ditemukan pada bentuk artifisal
dalam produk-produk pastri yang mengubah minyak cair cair menjadi lemak padat.
d. Makanan
cepat saji umumnya tidak cukup mengandung berbagai nutrisi yang diperlukan oleh
tubuh. Oleh sebab itu makanan cepat saji (junk food) dapat dikategorikan
sebagai makanan penyebab timbulnya berbagai penyakit. Karena bahan kimia yang
terkandung di dalamnya membuat makanan ini tidak sehat. Penyakit yang dapat
ditimbulkan antara lain menyebabkan seseorang menderita jantung, dapat
meningkatkan risiko mengidap depresi, penuwaan sejak dini, obesitas
(kegemukan), kanker hingga berujung pada kematian.
B. Saran
Ada pepatah yang mengatakan bahwa
sehat itu mahal. Ya, pepatah ini memang tidak salah. Sehat memang menjadi
impian bagi setiap orang, karena dengan sehat aktifitas akan berjalan lancar
dan tidak menjadi beban orang lain, khususnya keluarga bahkan orang disekitar
kita. Ingin hidup sehat tidak terlalu susah asalkan kita dapat menjaga pola
makan, berolahraga teratur dan banyak minum air putih.
Di zaman modernisasi seperti
sekarang ini pasti banyak masyarakat yang lebih memilih hidup praktis, yah
salah satunya dengan mengonsumsi Junk Food. Namun, ada baiknya kita mengonsumsi
makanan sehat selain Junk Food dan mulai membiasakan kebiasaan tersebut pada
anak-anak selagi masih kecil.
Dalam pengolahan makanan junk food
sebaiknya kita menghindari penggunaan bumbu yang ada dalam kemasannya dan
menggantinya dengan bumbu olahan sendiri, misalnya dengan menggunakan bawang
merah, bawang putih, garam, merica, dan bumbu dapur lainnya. Sehingga dalam
pengolahan makanan sendiri kita dapat mengetahui bahan-bahan yang digunakan
sudah steril atau belum. Kita juga dapat menambahkan berbagai sayuran yang
segar sehingga dapat mempercantik penampilan dan dapat menambah selera makan
kita.
Dalam mengonsumsi makanan
sehari-hari usahakan kita mendapat asupan yang mencukupi kebutuhan kalori,
gizi, serat atau zat pada tubuh kita. Dalam mencukupi kebutuhan tubuh tersebut
kita dapat memenuhinya dengan makanan 4 sehat 5 sempurna, seperti karbohidrat,
protein, makanan bervitamin, makanan berserat serta susu sebagai minuman
pelengkapnya.
Dalam membeli produk junk food kita
lebih memperhatikan bahan yang terkandung dalam makanan tersebut. Mulai dari
kemasannya sampai isi makanannya, jangan menjadi pembeli yang konsumtif.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar