Wawancara
(bahasa Inggris: interview) merupakan percakapan antara dua orang atau
lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara
adalah untuk mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan
pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai.
II.
BENTUK – BENTUK
WAWANCARA
Bentuk-bentuk wawancara antara lain:
Wawancara
berita, dilakukan untuk mencari bahan berita.
Wawancara
dengan pertanyaan yang disiapkan terlebih dahulu.
Wawancara
telepon yaitu wawancara yang dilakukan lewat pesawat telepon.
Wawancara
pribadi.
Wawancara
dengan banyak orang.
Wawancara
dadakan / mendesak.
Wawancara
kelompok dimana serombongan wartawan mewawancarai pejabat, seniman, olahragawan
dan sebagainya.
III.
JENIS – JENIS
WAWANCARA
1. Jenis Wawancara dari segi materi
Wawancara
profil (riwayat hidup, biasanya dengan tokoh/pakar)
Wawancara
konfirmasi (terkait berita aktual)
Wawancara
pendapat (dengan orang yang berkompeten terkait masalah aktual)
Wawancara
fox pops (kepada masyarakat atau lebih dari 1 orang tentang suatu masalah)
2. Jenis wawancara dari segi teknis
- Wawancara eksklusif, yaitu wawancara berdasarkan penyajian atau kesepakatan wartawan dengan narasumber.
- Wawancara spontan, berlangsung secara kebetulan tanpa perjanjian atau kesepakatan.
- Wawancara jalanan atau keliling, yaitu wawancara dengan berbagai narasumber secara terpisah tentang suatu masalah.
- Wawancara langsung, wawancara yang disiarkan saat itu juga
- Wawancara konfersi pers, yaitu wawancara yang terjadi atas inisiatif narasumber untuk menjelaskan sebuah peristiwa atau persoalan tertentu.
- Wawancara jarak jauh, yaitu wawancara antar wartawan disuatu tempat dengan narasumber yang berada ditempat lain.
- Wawancara ‘’pinjam mulut’’, karena orang yang berkompeten tidak mau ditampilkan.
- Wawancara melingkar, yaitu dengan orang-orang disekitar orang yang hendak diberitakan.
3. Wawancara dari segi bentuknya
- Wawancara sosok pribadi (personal interview), wawancara dilakukan dalam dua golongan sosok pribadi.
- Wawancara berita (news interview), wawancara dilakukan sehubung adanya berita dengan maksud untuk memperoleh pendapat atau tanggapan.
- Wawancara jalanan (man in the street interview), yaitu dilaksanakan dengan menyetop atau menanyai di jalan berkenaan dengan suatu berita.
- Wawancara sambil lalu (casual interview), wawancara tidak direncanakan secara khusus, tetapi berlangsung secara kebetulan. Misal : tokoh dalam suatu presepsi.
- Wawancara telephone (telephone interview), dilakukan melalui telepon. Cara ini akan berjalan lebih lancar jika sudah saling kenal dan saling percaya.
- Wawancara tertulis (written interview), kelemahan wawancara tertulis adalah jika ada yang tidak jelas, pewawancara tidak bisa meminta penjelasan secara langsung.
- Wawancara kelompok (discussion interview), dilakukan oleh sekelompok orang, seakan-akan pewawancara adalah peserta suatu symposium. Hasil wawancara yang akan diberitakan bukan pendapat satu orang dalam seminar, tetapi rangkuman pendapat yang terpapar dalam seminar.
IV.
TAHAP – TAHAP
WAWANCARA
1)
Tahap
Persiapan
a. Menentukan
maksud atau tujuan wawancara (topik wawancara).
b. Menentukan
informasi yang akan di kumpulkan atau didata.
c. Menentukan
dan menghubungi nara sumber.
d.
Menyusun daftar pertanyaan berdasarkan
5W+1H.
2) Tahap Pelaksanaan
a. Mengucap
salam.
b. Memperkenalkan diri.
c. Mengutarakan
maksud dan tujuan wawancara.
d. Menyampaikan
pertanyaan dengan teratur.
e. Mencatat
dan merekam pokok-pokok wawancara.
f.
Mengahiri dengan salam dan meminta
kesediaan narasumber untuk dapat dihubungi kembali jika ada yang perlu
dikomfirmasi atau dilengkapi.
3) Tahap
Penyusunan Hasil Wawancara. Terdiri dari :
a. Tema
atau topik wawancara.
b. Tujuan
atau maksud dari wawancara.
c. Identitas
narasumber.
d. Ringkasan
isi wawancara.Isi wawancara dapat ditulis dalam bentuk dialog atau dalam bentuk
narasi.
V.
PETUNJUK –
PETUNJUK DALAM PROSES WAWANCARA
1. Pendahuluan
Pewawancara membuat janji dengan narasumber.
Sebaiknya, pewawancara memberitahukan tujuan, materi, waktu, dan tempat
dilaksanakannya wawancara.
2. Pembukaan
Awalilah wawancara dengan pembicaraan
ringan terlebih dahulu, jangan langsung bertanya.
3. Tahap
Inti
Ajukan pertanyaan-pertanyaan secara
sistematis, singkat, dan jelas.
4. Penutup
Akhiri wawancara dengan kesan yang
baik dan menyenangkan.
5. Pelaporan
Buatlah laporan hasil wawancara dengan
memperhatikan semua jawaban yang diberikan narasumber.
VI.
SIKAP – SIKAP
PADA SAAT WAWANCARA
1. Bersikap
sopan santun saat berbicara.
2. Tidak
bersikap menggurui dan mengatur narasumber.
3. Berani
tampil dan tidak minder.
4. Mengajukan
pertanyaan sesuai dengan topik dan tujuan.
5. Mengajukan
pertanyaan secara rinci dan lengkap.
6. Kreatif
dalam bertanya
7. Bertanya
dengan jelas dan gaya bicara sesuai.
8. Mengatur
intonasi dan mimik.
9. Penampilan
wajar dan sopan.
10.
Lancar dalam mengajukan pertanyaan.
VII.
HAL - HAL YANG
HARUS DIHINDARI KETIKA PROSES WAWANCARA
a. Menyampaikan
pertanyaan yang sudah umum atau pasti jawabannya.
b. Menanyakan
pertanyaan yang inti jawabannya sama dengan pertanyaan sebelumnya.
c. Meminta
narasumber untuk mengulang-ulang jawabannya.
d. Memotong
pembicaraan narasumber.
e. Bersikap
lebih pandai dari narasumber.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar