Rabu, 24 Mei 2017

Wawancara

I.            PENGERTIAN
Wawancara (bahasa Inggris: interview) merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai.
II.            BENTUK – BENTUK WAWANCARA
Bentuk-bentuk wawancara antara lain:
ž  Wawancara berita, dilakukan untuk mencari bahan berita.
ž  Wawancara dengan pertanyaan yang disiapkan terlebih dahulu.
ž  Wawancara telepon yaitu wawancara yang dilakukan lewat pesawat telepon.
ž  Wawancara pribadi.
ž  Wawancara dengan banyak orang.
ž  Wawancara dadakan / mendesak.
ž  Wawancara kelompok dimana serombongan wartawan mewawancarai pejabat, seniman, olahragawan dan sebagainya.
III.            JENIS – JENIS WAWANCARA
1. Jenis Wawancara dari segi materi
ž  Wawancara profil (riwayat hidup, biasanya dengan tokoh/pakar)
ž  Wawancara konfirmasi (terkait berita aktual)
ž  Wawancara pendapat (dengan orang yang berkompeten terkait masalah aktual)
ž  Wawancara fox pops (kepada masyarakat atau lebih dari 1 orang tentang suatu masalah)
2. Jenis wawancara dari segi teknis
  1. Wawancara eksklusif, yaitu wawancara berdasarkan penyajian atau kesepakatan wartawan dengan narasumber.
  2. Wawancara spontan, berlangsung secara kebetulan tanpa perjanjian atau kesepakatan.
  3. Wawancara jalanan atau keliling, yaitu wawancara dengan berbagai narasumber secara terpisah tentang suatu masalah.
  4. Wawancara langsung, wawancara yang disiarkan saat itu juga
  5. Wawancara konfersi pers, yaitu wawancara yang terjadi atas inisiatif narasumber untuk menjelaskan sebuah peristiwa atau persoalan tertentu.
  6. Wawancara jarak jauh, yaitu wawancara antar wartawan disuatu tempat dengan narasumber yang berada ditempat lain.
  7. Wawancara ‘’pinjam mulut’’, karena orang yang berkompeten tidak mau ditampilkan.
  8. Wawancara melingkar, yaitu dengan orang-orang disekitar orang yang hendak diberitakan.
3. Wawancara dari segi bentuknya
  1. Wawancara sosok pribadi (personal interview), wawancara dilakukan dalam dua golongan sosok pribadi.
  2. Wawancara berita (news interview), wawancara dilakukan sehubung adanya berita dengan maksud untuk memperoleh pendapat atau tanggapan.
  3. Wawancara jalanan (man in the street interview), yaitu dilaksanakan dengan menyetop atau menanyai di jalan berkenaan dengan suatu berita.
  4. Wawancara sambil lalu (casual interview), wawancara tidak direncanakan secara khusus, tetapi berlangsung secara kebetulan. Misal : tokoh dalam suatu presepsi.
  5. Wawancara telephone (telephone interview), dilakukan melalui telepon. Cara ini akan berjalan lebih lancar jika sudah saling kenal dan saling percaya.
  6. Wawancara tertulis (written interview), kelemahan wawancara tertulis adalah jika ada yang tidak jelas, pewawancara tidak bisa meminta penjelasan secara langsung.
  7. Wawancara kelompok (discussion interview), dilakukan oleh sekelompok orang, seakan-akan pewawancara adalah peserta suatu symposium. Hasil wawancara yang akan diberitakan bukan pendapat satu orang dalam seminar, tetapi rangkuman pendapat yang terpapar dalam seminar.
 IV.            TAHAP – TAHAP WAWANCARA
1)                  Tahap Persiapan
a.       Menentukan maksud atau tujuan wawancara (topik wawancara).
b.      Menentukan informasi yang akan di kumpulkan atau didata.
c.       Menentukan dan menghubungi nara sumber.
d.      Menyusun daftar pertanyaan berdasarkan 5W+1H.
2)       Tahap Pelaksanaan
a.       Mengucap salam.
b.       Memperkenalkan diri.
c.       Mengutarakan maksud dan tujuan wawancara.
d.      Menyampaikan pertanyaan dengan teratur.
e.       Mencatat dan merekam pokok-pokok wawancara.
f.       Mengahiri dengan salam dan meminta kesediaan narasumber untuk dapat dihubungi kembali jika ada yang perlu dikomfirmasi atau dilengkapi.
3)      Tahap Penyusunan Hasil Wawancara. Terdiri dari :
a.       Tema atau topik wawancara.
b.      Tujuan atau maksud dari wawancara.
c.       Identitas narasumber.
d.      Ringkasan isi wawancara.Isi wawancara dapat ditulis dalam bentuk dialog atau dalam bentuk narasi.

 V.            PETUNJUK – PETUNJUK DALAM PROSES WAWANCARA
1.      Pendahuluan
          Pewawancara membuat janji dengan narasumber. Sebaiknya, pewawancara memberitahukan tujuan, materi, waktu, dan tempat dilaksanakannya wawancara.
2.      Pembukaan
          Awalilah wawancara dengan pembicaraan ringan terlebih dahulu, jangan langsung bertanya.
3.      Tahap Inti
          Ajukan pertanyaan-pertanyaan secara sistematis, singkat, dan jelas.
4.      Penutup
          Akhiri wawancara dengan kesan yang baik dan menyenangkan.
5.      Pelaporan
          Buatlah laporan hasil wawancara dengan memperhatikan semua jawaban yang diberikan narasumber.
 VI.            SIKAP – SIKAP PADA SAAT WAWANCARA
1.      Bersikap sopan santun saat berbicara.
2.      Tidak bersikap menggurui dan mengatur narasumber.
3.      Berani tampil dan tidak minder.
4.      Mengajukan pertanyaan sesuai dengan topik dan tujuan.
5.      Mengajukan pertanyaan secara rinci dan lengkap.
6.      Kreatif dalam bertanya
7.      Bertanya dengan jelas dan gaya bicara sesuai.
8.      Mengatur intonasi dan mimik.
9.      Penampilan wajar dan sopan.
10.  Lancar dalam mengajukan pertanyaan.
 VII.            HAL - HAL YANG HARUS DIHINDARI KETIKA PROSES WAWANCARA
a.       Menyampaikan pertanyaan yang sudah umum atau pasti jawabannya.
b.      Menanyakan pertanyaan yang inti jawabannya sama dengan pertanyaan sebelumnya.
c.       Meminta narasumber untuk mengulang-ulang jawabannya.
d.      Memotong pembicaraan narasumber.
e.       Bersikap lebih pandai dari narasumber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar